WAROPEN, Papuaterkini.com – Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua yang berlangsung sejak pembukaan 18 Juli 2022, kini masuk hari ketiga Rabu, 20 Juli 2022, dengan agenda yaitu Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Gereja oleh Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, MTh.
Turut mendampingi, Anggota BP Am Sinode GKI Di Tanah Papua, yaitu Wakil Ketua, Pdt. Hiskia Rollo, STh, MM, Sekretaris Pdt. Daniel J. Kaigere, SSi, Wakil Sekretaris Pdt. Syahnnur Abbas, STh, MPd dan Bendahara Sym.Thresya I Numberi, SE.
Usai menyampaikan laporan keuangan, Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th mengatakan, ia sangat bersyukur kepada Tuhan karena berkat dan kasih Tuhan maka semua yang penting untuk mengatur tentang gereja ini berjalan dengan baik.
Dikatakan, lima tahun kepemimpinannya selama 2017-2022 dalam tugas dan tanggungjawab sesuai mandat sidang Sinode ke 17 di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, maka pada saat ini, BP Am Sinode GKI di Tanah Papua dapat mempertanggungjawabkan tugas-tugas dan amanat pada sidang sinode ke 18 ini.
“Secara resmi BP Am Sinode GKI di Tanah Papua periode 2017-2022 telah menyampaikan dalam laporan pertanggungjawaban baik laporan umum maupun laporan keuangan, tetapi juga disanding dengan laporan Badan Pengawas peraturan gereja,” kata Pdt Andrikus Mofu kepada wartawan.
Menurutnya, hal ini sangat luar biasa, karena dalam kepemimpinannya pada gereja ini mengalami beberapa peningkatan, tetapi juga pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Salah satu yang dilihat bagaimana tanggungjawab sebagai gereja untuk menjawab persoalan-persoalan dalam jemaat. Diakui, memang masih banyak hal yang belum bisa dituntaskan, tetapi ia percaya dengan pertolongan Tuhan, persoalan dalam gereja ini dapat diselesaikan dengan baik.
Disebutkan pengalamannya selama empat kali menjabat sebagai ketua Klasis di Sorong dan sudah 5 kali ikuti sidang sinode dan mengalami satu lompatan yang luar biasa sehingga bagaimana mengatur keuangan sampai hari ini cukup baik, dan hal ini sangat luar biasa.
Disisi lain, Pdt Andrikus Mofu menganggap rasa kepercayaan dari umat untuk gereja ini sangat luar biasa. Yang berikut adalah bagaimana rasa tanggungjawab kita sebagai pimpinan gereja, pimpinan Sinode ikut bertanggungjawab mengelola persembahan-persembahan jemaat dan juga membelanjakan keuangan gereja dengan rasa takut akan Tuhan.
“Dari sisi teologi kemandirian kita mengalami perkembangan yang luar biasa, tetapi bagaimana kita memanfaatkan sumber-sumber lain, dan itu sudah dilakukan seperti membangun klinik dan rumah sakit di Sorong. Pembangunan hotel, pembaangunan SPBU milik Sinode GKI dan program peningkatan ekonomi warga jemaat yang berada di Klasis,” jelasnya.
Walaupun tanpa disebutkan berapa nilai Anggaran yang dikelolah oleh BP Am Sinode GKI Di Tanah Papua, namun Pdt Andrikus Mofu mengakui bahwa system keuangan di Sidone GKI Di Tanah Papua cukup baik dan mengalami peningkatan luar biasa.(mb/bat)