Tim Dokter dari Singapore Selesai Periksa, Ini Kondisi Terakhir Kesehatan Lukas Enembe

Gubernur Papua Lukas Enembe ketika mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari tim dokter asal Singapore di kediamannya, Selasa, 10 Oktober 2022.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Tim Dokter dari RS Mount Elizabeth Singapore telah melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe di kediaman pribadinya, Koya Tengah, Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Selasa, 10 Oktober 2022.

“Kami sampaikan terkait dokter dari Singapore, kemarin pagi tiba di Jayapura, kemudian kami mulai melakukan star pemeriksaan di Koya Tengah mulai pukul 10.30 – 15.00 WIT,” kata Dokter Pribadi Gubernur Papua, Anton Mote didampingi Tim Hukum Gubernur Papua, Aloysius Renwarin memberikan keterangan pers di RSUD Jayapura, Rabu, 11 Oktober 2022.

Lukas Enembe menjalani pemeriksaan di kediaman pribadinya, dengan peralatan yang telah disiapkan mulai peralatan USG, X-Ray protable, Eletroradiogram (EKG), alat pasien monitor dan beberapa alat emergency lain seperti tabung oksigen dan lainnya.

“Semua pemeriksaan langsung dilakukan di rumah Koya Tengah. Mulai dari pemeriksaan fisik oleh dokter langsung dan beberapa pemeriksaan penunjang. Kemarin, bapak Lukas juga dilakukan pemeriksaan foto Torax, pemeriksaan organ-organ didalam menggunakan USG, menggunakan alat yang dibawa dokter Singapore untuk memeriksa kualitas pembuluh darah dan pemeriksaan EKG, termasuk menjalani terapi,” ungkapnya.

Anton mengungkapkan dari hasil darah dan beberapa temuan, memang ada kenaikan pada gula darah sehingga mulai dilakukan terapi gula darah (diabetes militus), kemudian pemeriksaan pada jantung yang berpengaruh pada tensi yang naik turun, hal itu sudah dipastikan langsung oleh dokter jantung dan sudah diberikan terapi.

“Ada sedikit kelemahan pada ekstremitas pada gerak dan bicara dari bapak gubernur, maka ada anjuran untuk dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI direncanakan Selasa malam, supaya bisa langsung dikonsulkan, namun tidak bisa dilaksanakan karena harus diputuskan oleh pasien dan keluarga di dalam rumah maupun yang menjaga beliau di depan rumah,” paparnya.

Padahal, lanjut Anton Mote, pihaknya sudah berupaya menyiapkan peralatan di RSUD Jayapura, namun belum bisa dilaksanakan. Untuk itu, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi agar pemeriksaan MRI ini bisa dilaksanakan.

“Ada kecurigaan pada gangguan kombinasi keseimbangan bapak gubernur yang berkaitan dengan syaraf, sehingga ke depan kita terus melakukan koordinasi dengan dokter di Singapore,” ujarnya.

Usai pemeriksaan itu, Anton mengaku akan tetap berkoordinasi dengan dokter Singapore untuk jadwal pemeriksaan berikutnya, yang pasti akan mengikutsertakan dokter syaraf atau dokter Neuro)

“Apakah nanti dokter neouro specialis syaraf atau yang neuro yang lain, itu nanti kita jadwal untuk kedatangan dokter dari Singapore berikutnya,” tukasnya.

Apakah ada penyakit tambahan yang ditemukan dalam pemeriksaan dokter Singapore terhadap Lukas Enembe? Anton mengaku tidak ada.

Apakah dampak terburuk bagi pasien jika tidak segera dilakukan perawatan secara intensif? Anton Mote mengatakan, dari pengalaman pasien setelah melakukan perawatan mulai dari Indonesia, ternyata Lukas Enembe merasa tertolong itu ketika berobat ke Singapore, apalagi penyakit stroke yang dideritanya.

“Soal dokter, ya itu pilihan beliau sejak lama untuk berobat atau perawatan di Singapore,” ujarnya.

Setelah berkoordinasi dengan dokter di Singapore, pihaknya berharap Lukas Enembe bisa menjalani perawatan di Singapore, namun ternyata tidak diijinkan, sehingga solusinya agar Lukas Enembe tetap mendapatkan perawatan secara kontinue salah satunya melalui konsul yang setiap hari dilaporkan via online dan dokter Singapore bisa datang.

“Berikutnya, kami akan jadwalkan lagi untuk dokter dari Singapore datang, terutama tanbahan dokter ahli syaraf,” ujarnya.

Kapan jadwal kedatangan dokter dari Singapore itu? Anton mengaku pihaknya menyiapkan MRI terlebih dahulu. “Jika tadi malam bisa, maka kami bisa pastikan waktu dokter dari Singapore. Pasti dokter dari Singapore ini akan bolak-balik Singapore – Jayapura dengan waktu yang sangat sempit. Iya memang sih merugikan beliau dan secara pengobatan tidak efektif, tapi ya harus bagaimana, itu harus kita upayakan,” jelasnya.

Soal pemeriksaan MRI, Anton Mote mengaku tergantung keputusan dari pihak keluarga, apakah akan dilakukan MRI, sebab peralatan MRI ini tidak bisa mobile atau dipindahkan.

“Bagaimanapun beliau harus keluar untuk pemeriksaan MRI. Hanya saja, untuk koordinasi agar beliau bisa keluar melakukan pemeriksaan MRI itu yang betul-betul kami bergantung pada masyarakat dan keluarga yang berjaga di kediaman beliau,” tandasnya.

“Sampai tadi malam, beliau belum bisa dilakukan pemeriksaan MRI, itu ranahnya keluarga,” sambungnya.

Kondisi terkini kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan kedatangan dokter dari Singapore ini, Anton menilai secara psikologis sangat baik terhadap kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe, karena mendapatkan langsung pelayanan dari dokter, kelihatan cerianya kembali.

Meski kondisi tengah sakit, namun Lukas Enembe mengikuti kegiatan proses pengukuhan dirinya sebagai Kepala Suku Besar Tanah dan Bangsa Papua oleh Dewan Adat Papua, Anton menambahkan bahwa kegiatan dilakukan di aula yang jaraknya hanya 7 meter dari rumah dan ia selalu mendampingi Gubernur Lukas Enembe.

Sementara itu, Tim dokter asal Singapura yang datang ke Jayapura, telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, di kediaman pribadinya, di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Selasa, 11 Oktober 2022.

Setelah melakukan sejumlah tindakan medis terhadap Lukas Enembe, tim yang terdiri dari dua dokter spesialis dan seorang perawat, akan kembali ke Singapura. (bat)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *