Aloysius: KPK Hentikan Pemeriksaan Gubernur Enembe Lantaran Sakit

Tim Penyidik KPK menghentikan pemeriksaan BAP terhadap Lukas Enembe lantaran sakit di kediamannya di Koya Tengah, Muaratami Kota Jayapura, Papua, Kamis, 3 Nopember 2022.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Usai penyidik KPK RI melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi Rp 1 miliar di kediaman pribadinya, Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Kamis, 3 Nopember 2022, Tim Hukum dan Advokasi Gubernur (THAG) menyampaikan apresiasi dan terima kasih.

“Tadi sejak pukul 13.30 sampai 16.30 WIT, pihak penyidik KPK yang langsung dipimpin pak Firli Bahuri bersama pak Pangdam XVII//Cenderawasi, Kapolda dan  Kabinda datang ke rumah pak Lukas Enembe untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Anggota Tim Hukum dan Advokasi Gubernur THAG Aloysius Renwarin dalam pers conference di Swiss-Belhotel Papua, Kota Jayapura, usai mendampingi Lukas Enembe dalam pemeriksaan KPK.

Hanya saja, kata Aloysius Renwarin, setelah dilakukan penyidikan oleh KPK dan mereka telah memeriksa Lukas Enembe, kemudian tidak bisa dilanjutkan karena Lukas dalam keadaan sakit.

“Setelah itu, tim dokter dari KPK. Dari mereka ada 5 orang dipimpin oleh dokter Yohanis, mereka memeriksa secara detail kondisi pak Lukas, mulai tensi atau cek tekanan darah dan mereka wawancara langsung serta mereka melihat pak Lukas dalam keadaan sakit,” ujarnya.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan itu, kesimpulan akan diputuskan oleh KPK tentang kasus yang menjerat Lukas Enembe. Apalagi, yang bersangkutan dalam keadaan sakit, sehingga tidak bisa dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh KPK, sehingga dihentikan lantaran Lukas Enembe dalam keadaan sakit.

“Begitu pula pihak medis setelah memeriksa tekanan darah, suhu badan dan ternyata beliau dalam keadaan tidak stabil, sehingga mereka akan buat rekomendasi ke KPK dan KPK akan memutuskan ke depan terhadap kasus pak Lukas Enembe ini,” jelasnya.

Untuk itu, atas pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK maupun dokter itu, Aloysius mengatakan jika Lukas Enembe bersama keluarganya menyampaikan terima kasih kepada KPK yang dipimpin langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri yang datang ke kediaman pribadi gubernur itu.

“Pak Firli dalam pernyataannya dia diperintahkan oleh Presiden RI untuk datang melihat pak Lukas di Koya Tengah. Beliau sudah tiba tadi, selama dua jam di Koya Tengah. Selama 1,5 jam memeriksa baik BAP-nya maupun kesehatannya, semua berjalan dengan lancar dan disambut semua masyarakat baik yang ada di dalam maupun masyarakat yang selama ini menjaga pak Lukas di Koya Tengah. Semua mengucapkan terima kasih dan berdoa,” ungkapnya.

Aloysius mengatakan jika tim dokter dari IDI akan datang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe.

“Mereka lebih bebas dan kami percaya tim IDI akan mandiri melakukan pemeriksaan terhadap pak Lukas. Dokter IDI akan datang secara independen, mereka tentu akan datang dan berkoordinasi dengan tim hukum pak Gubernur di Koya Tengah,” imbuhnya.

Yang jelas, kedatangan tim penyidik KPK dan dokter itu, Aloysius menambahkan jika Gubernur Lukas Enembe menyambut dengan hangat dan senyum. Bahkan, Lukas langsung berkomunikasi dengan Ketua KPK Firli Bahuri, berbicara dan menyampaikan langsung bahwa ia telah 4 kali stroke dan kondisinya sangat lemah dan suaranya tidak jelas, sehingga penyidikan tim KPK dihentikan lantaran Lukas dalam keadaan sakit. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *