Hadiri Natal Nasional Nasdem, Anis Baswedan Ajak Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bakal Calon Presiden RI dari Partai Nasdem Anis Baswedan menyampaikan sambutan pada Natal Nasional Partai Nasdem di Auditorium Uncen Kota Jayapura, Kamis, 8 Desember 2022, malam.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan menghadiri Natal Nasional Partai Nasdem Tahun 2022 di Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Kota Jayapura, Papua, Kamis, 8 Desember 2022 malam.

Perayaan Natal bersama yang dihadiri sekitar 400 warga ini, juga dihadiri Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate, Ketua DPW Partai Nasdem Papua, Mathius Awoitauw dan jajarannya termasuk Anggota DPR RI dari Partai Nasdem, Robert Rouw dan Solaeman Hamzah, anggota DPR Papua dan DPRD kabupaten/kota dan  para kader kewilayahan di Provinsi Papua.

Selain itu, turut hadir tokoh-tokoh adat Papua, tokoh agama seperti Ketua MUI Papua, Ustadz KH Saiful Islam Al Payage dan Pastor Jhon Jonga dan Ketua Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Provinsi Papua Pdt MPA Mauri, STh.

Dalam perayaan Natal Nasioanl Partai Nasdem itu, Anis Baswedan dalam sambutannya, memberikan pesan kedamaian dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan adat, suku dan budaya.

“Bahwa bagaimana perdamaian itu, ditandai bukan sekedar tidak ada konflik, tidak ada kekerasan, tetapi kedamaian itu ditandai dengan hadirnya rasa keadilan. Itulah mengapa pentingnya kita bersama-sama memperjuangkan terus menerus hadirnya rasa keadilan itu,” katanya.

Untuk itu, kata Anis, keadilan itu harus terus didorong bersama supaya kesetaraan kesempataan, kesetaraan kemajuan, kesetaraan meraih pendidikan yang lebih baik, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, semua tersedia sehingga suasana suka cita sama-sama dirasakan.

“Pesan tentang kedamaian itu, mari kita jaga bersama-sama dengan mengusahakan hadirnya keadilan,” ujarnya.

Menurutnya, hanya Indonesia yang memiliki Bhineka Tunggal Ika, sehingga mampu bersatu dari berbagai perbedaan rakyatnya hingga menjadi satu kesatuan Negara Republik Indonesia.

“Pelangi itu indah ketika dia bersatu, tapi ketika dia menjadi potongan warna, dia tidak bisa disebut dengan pelangi, dia menjadi indah karena bersatu dan itulah Indonesia kita dan kita rasakan di sini Bhinneka Tunggal Ika karunia Tuhan yang kita harus hormati,” sambung Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Ditambahkan, kedamaian yang hakiki, bukan hanya ditandai dengan tidak adanya konflik, tidak adanya kekerasan, namun juga harus disertai dengan rasa keadilan.

“Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama menghadirkan rasa keadilan itu, yang mana harus didorong terus supaya ada kesetaraan di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.(bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *