Laporannya Tidak Direspon, Vira : Penyidik Lagi Sibuk Pindahan Rumah

Vira, orang tua korban penikaman yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Merauke saat memberikan keterangan. Foto : Arie Bagus Poernomo
banner 120x600
banner 468x60

Merauke, Papuaterkini.com – Vira ibu dari PSB (17) korban penikaman yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Merauke, Selasa (17/01) pagi mendatangi Mapolres Merauke untuk mempertanyakan tindak lanjut dari laporan yang diajukannya pada hari Kamis (12/01) lalu.

Kepada media ini di kediamannya, Vira mengatakan bahwa dirinya hanya menuntut keadilan atas kejadian yang menimpah putrinya.

“Saya hanya minta kejelasan dari laporan polisi yang saya buat Minggu lalu. Saya cuma menuntut keadilan saja tidak lebih” kata Vira.

Karena menurutnya sejak laporan polisi terkat penikaman yang dilakukan oleh pelaku AP yang merupakan teman sekolah dari putrinya itu hingga saat ini seakan tidak direspon oleh pihak Kepolisian Resor setempat.

Vira menuturkan kedatangannya ke Mapolres Merauke siang tadi merupakan kedatangannya yang kesekiankalinya.

“Setelah kejadian hari Kamis tanggal 12 Januari itu saya langsung datang ke Polres untuk buat laporan, tapi dari SPKT bilang kalau buat laporan itu gampang yang penting saya bawa anak saya untuk visum dan berobat dulu” tuturnya.

“Karena disarankan untuk visum dan berobat saya langsung bawa anak saya ke RSUD Merauke untuk berobat dan visum, setelah dari rumah sakit saya kembali ke Polres membawa hasil visum untuk membuat laporan polisi, setelah itu kita pulang” tambahnya.

Kata Vira, keesokan harinya yakni pada Hari Jumat (13/01) dia kembali ke SPKT Polres Merauke untuk mempertanyakan tindak lanjut dari laporan tersebut.

Lebih lanjut dikatakannya, berkas laporan tersebut sudah diajukan dari SPKT ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Karena anggota yang di SPKT bilang sudah ditangani PPA, saya langsung ke PPA. Di PPA anggota yang bertugas bilang kasus itu belum ditangani karena penyidik lagi sibuk pindahan rumah” ucapnya.

“Terus kemarin lagi saya datang ke Polres untuk tanya proses laporan saya ini sudah sampai dimana tapi mungkin saya datang terlalu siang, petugas di PPA bilang penyidik lagi keluar karena jam istirahat” tambahnya lagi.

Lebih lanjut kata Vira pada Selasa (18/01) dirinya kembali mendatangi Mapolres Merauke, namun tidak mendapatkan informasi apapun terkait dengan laporan yang ia buat itu.

“Nah, sekitar pukul 13.00 WIT saya ditelpon sama penyidik kalau Polisi mau akan lakukan reka ulang kejadian di TKP. Jadi saya langsung ke sekolah dengan anak saya untuk saksikan reka ulang yang dilaksanakan itu” kata Vira.

Hanya saja Vira mempertanyakan kenapa bisa reka ulang dilaksanakan sementara pelaku penikaman tersebut belum diamankan oleh pihak kepolisian.

“Inikan aneh, masa polisi sudah buat reka ulang di TKP sementara pelaku yang tikam anak saya ini belum diamankan, kan aneh, bagaimana bisa diketahui motif penikamannya kalau pelaku masih berkeliaran di luar, apakah karena pelaku ini anak Polisi” ucapnya dengan nada bertanya.

Dia juga mengaku bahwa putrinya mengalami trauma akibat kejadian penikaman tersebut.

“Anak saya ini tidak ada hubungan spesial apa-apa dengan pelaku, karena kejadian itu anak saya ini mengalami trauma, bahkan takut untuk pergi ke sekolah. Untuk ke sekolah saja harus ditemani” ungkapnya

Vira juga meminta sekiranya pihak kepolisian dapat sesegera mungkin menidaklanjuti laporan yang ia buat.

Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan belum memberikan keterangan terkait dengan laporan yang diajukan oleh Vira ketika di konfirmasi media ini melalui WhatsApp Masengger. (Arie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *