Perayaan 1 Abad NU, Ribuan Jamaah Padati Lapangan Denzipur

banner 120x600

JAYAPURA,papuaterkini.com– Sungguh diluar ekspektasi panitia penyelenggara perayaan 1 abad NU yang berlangsung di lapangan Denzipur X/KYD Waena Kota Jayapura, Ahad (12/2).

Pasalnya ribuan jamaah yang berasal dari kota dan kabupaten Jayapura serta kabupaten Keerom berdatangan memadati lapangan futsal dan tenda-tenda untuk lesehan yang disediakan panitia. Sejumlah tokoh turut hadir seperti Kasdam XVII cenderawasih, Ketua PWNU dan PCNU, perwakilan kepolisian.

Saat gema sholawat nahdliyyah yang dibawakan paduan suara dari PMII kota Jayapura dan bendera bendera NU dikibarkan jamaah yang hadir, seperti menciptakan suasana haru bahkan sebagian jamaah terlihat menangis.

Usai sholawatan, kemudian Istighotsah dipimpin oleh KH. Syaihul Umami yang sehari-hari sebagai imam masjid as Salwa dan pembacaan Hisib Bahr oleh Dr. Hendra Yulia Rahman M.HI dari akademisi IAIN Fatahul Mulk Papua.

Sejumlah kendaraan truk milik TNI juga terlihat mengangkut para santri dan santriwati dari beberapa pondok pesantren. Antusiasme jamaah semata-mata ingin mendapat keberkahan dan menjadi bagian saksi sejarah di 1 abad NU dan menyongsong abad ke 2.

Aparat TNI dari Denzipur X Waena bersama Banser juga bahu membahu mengarahkan jalan mulai dari pintu masuk hingga parkiran kendaraan agar tertib dan teratur.

“Alhamdulillah rangkaian acara berjalan lancar, meskipun 1 abad diperingati agak mundur namun tidak mengurangi makna dan esensi NU untuk merawat jagat membangun peradaban” kata Ketua Panitia 1 abad NU Papua, Dr. H. Moh. Wahib Lc. M.A.

Ketua PWNU Papua, Dr H. Toni VM. Wanggai S.Ag M.A dalam sambutannya menyampaikan bahwa kiprah NU sangat dirasakan bagi Indonesia bahkan dunia.

“NU punya saham dalam berdirinya NKRI, melalui resolusi jihad mbah Hasyim Asy’ari. TNI punya hubungan erat dengan NU dlm perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Makanya giat 1 abad NU Papua di laksanakan di Lapangan Denzipur X/KYD” kata Toni Wanggai yang juga anggota MRP dari unsur Pokja agama.

Sementara itu, refleksi 1 abad NU disampaikan oleh Al mukarom, KH. Mansur AlKaff yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Anwar Komba Kabupaten Jayapura.

Menurutnya, NU menjadi bagian sejarah penting untuk indonesia dan dunia. Didirikan oleh para ulama dan dijaga oleh para muassis. “Barang siapa yang mengaku NU secara struktural maupun kultural dia harus bertanggungjawab menjaga NU, ulama itu harus menyampaikan ilmu, jika tidak dia sama seperti ulama tidur, dan jika hanya mencari sesuatu dari NU hidupnya akan berakhir suul khotimah” katanya.(ab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *