Komisi B DPRD Yalimo Minta Pemkab Serius Tangani Lahan Sawah di Wompoli

Lahan sawah di Wompoli, Kabupaten Yalimo.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sekretaris Komisi B DPRD Yalimo Simon Walilo menyoroti pemerintah Kabupaten Yalimo untuk segera menangani serius lahan sawah di Desa Wompoli, Distrik Welarek.

Apalagi, menurut Simon Walilo, lahan sawah di Kampung Wompoli itu, sudah sejak dua periode dalam kepemimpinan bupati sebelumnya telah direncanakan untuk dilakukan upaya pengadaan mesin giling padi langsung di lokasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Yalimo, tetapi hingga kini tidak berhasil terdistribusi ke lokasi sawah.

“Sebagai wakil rakyat dari Dapil II khususnya wilayah Werenggikma, desa binaan Wompoli lokasi di Poltonggo agar kami minta pemda Yalimo dalam kepemimpinan Bupati Dr. Nahor Nekwek, S.Pd, MM dan Wakil Bupati Jhon W Wilil, A.Md, Part segera menginventarisasi dan mengecek program-program tahun lalu, agar dianggarkan dananya dalam jumlah yang cukup, karena memang butuh anggaran besar guna pendistribusian mesin giling dan beberapa karyawan pendamping perlu berada di lokasi sawahnya,” kata Simon Walilo.

Simon mengungkapkan bahwa melihat kualitas padi, di daerah itu sangat potensial dan cukup menjanjikan untuk bisa menjadi lumbung padi di wilayah Poltonggo.

“Secara pribadi dan atas nama masyarakat Welarek, daerah pemilihan Yalimo II menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian Yalimo untuk bantuan dana 100 juta di tahun 2022 lalu sehingga masyarakat telah selesai mengerjakan sawah di Wompoli lokasinya di Poltonggo dan masyarakat merindukan sentuhan Pemda Yalimo dengan berbagai upaya bisa membantu masyarakat karena nantinya bisa menghasilkan padi yang berkualitas di Kabupaten Yalimo,” jelasnya.

Simon memberikan masukan kepada Pemkab Yalimo terutama Dinas Pertanian lantaram masyarakat tidak mau terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya, artinya bahwa pengalokasian anggaran khusus untuk padi di Poltonggo jangan dialihkan seperti tahun lalu.

“Sekarang ini kami sudah menilai adanya upaya perbaikan pelayanan publik sejak tahun 2022, oleh karena itu peningkatan pelayanan kepada masyarakat Yalimo secara umum dan khususnya kepada kami semua yang berada di kampung dan desa Kabupaten Yalimo harus ada peningkatan, dalam hal ini pemerintah lebih memberikan perhatian serius dan berkelanjutan terhadap potensi pengembangan pertaniannya,” paparnya.

Apalagi, imbuh Simon Walilo, banyak potensi pertanian yang menjanjikan seperti padi, kacang tanah, sayur-sayuran dan buah-buahan, hanya saja infrastruktur jalan dan jembatan belum terbuka.

“Jika suatu saat dengan niat baik semua pihak membuka isolasi pembangunan di wilayah ini, kami tidak perlu lagi bekerja banting tulang seperti daerah lain, disini kami hanya buang saja barang tumbuh sendiri,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *