JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa meminta Presiden RI untuk segera membuat kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan konflik yang terjadi di Tanah Papua.
“Demi Kemanusiaan. Presiden Jokowi segera membuat kebijakan yang tepat untuk Tanah Papua,” kata Laurenzus Kadepa kepada Papuaterkini.com, Senin, 17 April 2023.
Menurutnya, di Tanah Papua telah menjadi daerah konflik sejak tahun 1961 hingga saat ini. Tidak tahu berapa jumlah orang yang mati akibat dari konflik ini baik dari kelompok yang bertikai yakni TNI-Polri dan TPN OPM, TPNPB maupun warga sipil baik orang asli Papua maupun non Papua.
“Demi kemanusiaan saya minta presiden jokowi sebagai panglima tertinggi segera intervensi untuk memperbaiki keadaan yang ada. Jangan mengabaikannya,” tandasnya.
Dikatakan, pasukan TNI POLRI dalam jumlah besar ke Papua untuk menghadapi TPN-OPM, TPNPB OPM atas perintah Panglima (Negara), maka tentunya Presiden sebagai Panglima Tertinggi mesti turun tangan untuk mengakhiri.
Untuk mengakhiri konflik itu, lanjut Politisi Partai NasDem ini, langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menarik seluru pasukan baik organik maupun non organik dari daerah-daerah konflik di Tanah Papua.
“Berikan ruang untuk cooling down, agar masyarakat sipil kembali ke kampung masing masing, hidup aman, beraktifitas seperti biasa. Setelah aman barulah atur progres penyelesaian tanpa melukai, tanpa mengorbankan salah satu pihak khususnya masyarakat sipil yang tak berdosa,” ujarnya.
Untuk itu, Kadepa meminta semua pihak untuk mendukung solusi dalam mengatasi permasalahan yang terus terjadi di Papua. “Saya meminta semua pihak mendukung solusi ini dan bijak dalam menyikapi situasi ini. Mari ciptakan Papua Tanah damai memulai dengan tindakan kecil bukan dengan kata-kata yang besar,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, konflik terakhir terjadi kontak tembak antara pasukan KKB dan TNI – Polri di Nduga, Provinsi Papua. Dilaporkan dalam kejadian itu, 6 aparat keamanan dilaporkan tewas dan beberapa orang aparat keamanan dilaporkan belum diketahui nasibnya. Saat ini, dikabarkan aparat keamanan telah melakukan pengejaran pasca terjadinya kontak tembak di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan itu. (bat)
