Forum Solidaritas Rakyat Papua untuk NKRI Dukung Seleksi MRP dan Bawaslu Transparan

Forum Solidaritas Rakyat Papua untuk NKRI membentangkan spanduk dukungan untuk pemilihan Calon Anggota MRP dan Bawaslu secara transparan.
banner 120x600

MERAUKE, Papuaterkini.com  – Proses rekrutmen anggota  Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Bawaslu
di Provinsi Papua dan seluruh Provinsi pemekaran sementara bergulir. Dukungan transparansi pada proses seleksi dan tertibnya pentahapan diharapkan berbagai pihak termasuk para tokoh-tokoh masyarakat, apalagi saat ini dinilai bahwa pihak tim seleksi (timsel) masih kurang transparan sehingga terkesan ada kepentingan tertentu dengan mengutamakan kelompok tertentu.

Seperti disampaikan Thimotius N. Gedy, Ketua Forum Solidaritas Rakyat Papua untuk NKRI di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan. Pihaknya menilai rekrutmen MRP maupun Bawaslu sifatnya penting untuk keberlangsungan pembangunan baik bagi Papua maupun wilayah pemekaran. MRP sebagai lembaga kulture masyarakat Papua harus ada pada Provinsi pemekaran sebagai representasi masyarakat adat diwilayah tersebut.

“Kami dari Forum Solidaritas Rakyat Papua untuk NKRI mendukung rekrutmen MRP karena ini lembaga independen yang sangat penting yang perlu kita dukung bersama. Proses seleksi harus benar-benar transparan. Karena ini adalah rekrutmen MRP, maka timsel harus benar-benar memperhatikan ketokohan sebagai representasi masyarakat, baik dari adat, agama, maupun perempuan dan seharusnya sesuai dengan Pergub yang ada,” kata Thimotius, Selasa, 27 Juni 2023.

Sementara, terkait rekrutmen anggota Bawaslu, Thimotius meminta tim seleksi lebih jeli dan teliti dalam menyeleksi para calon. Calon dengan track record tidak baik, sebaiknya tidak diakomodir untuk lolos menjadi anggota Bawaslu.

“ini lembaga yang sangat penting dalam kompetisi Pemilu, sehingga saran kami kepada negara agar proses seleksi berjalan dengan baik, calon yang memiliki track record jelek tidak usah diakomodir. Jangan calon yang tergabung dengan partai politik, karena kalau sampai politik masuk maka jangan harap akan ada Bawaslu yang independen,” tandasnya.

“Sebab, Bawaslu adalah pengawas jalannya Pemilu, maka kalau tidak netral, ya bisa ada kecurangan saat pelaksanaan Pemilu nanti, makanya proses ini harus teliti dan transparan,” sambungnya.

Thimotius berharap pada Pemilu 2024 mendatang, seluruh masyarakat Papua khususnya di wilayah Provinsi Papua Selatan untuk menggunakan hak pilihnya. Karena, satu suara akan mampu membawa perubahan bagi Provinsi Papua Selatan khususnya dan Bangsa Indonesia umumnya,

“Untuk pentahapan Pemilu, kami dukung dan kami sarankan kepada warga negara Indonesia di Papua Selatan jangan sampai tidak menggunakan hak politik, karena dengan hak politik itu mampu membawa perubahan bagi kita di Selatan dan Indonesia. Jadi mari kita jaga Kamtibmas bersama, waspadai politik hitam dan adudomba,” imbuhnya.(bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *