JAYAPURA, Papuaterkini.com – Kunjungan di akhir jabatan Presiden RI, Ir Joko Widodo ke Bumi Cenderawasih, harus ada komitmen untuk penyelesaian berbagai permasalahan konflik di Papua. Harus ada solusi terhadap 8.300 karyawan mogok kerja (Moker) PT Freeport Indonesia tahun 2017 dan 8 Ribu mahasiswa Otsus Papua yang saat ini bermasalah.
Diketahui, Presiden Jokowi sering berkunjung ke Papua dalam melaksanakan tugas negara, bahkan dijadwalkan Presiden Jokowi bakal melakukan kunjungan kerja di Papua pada Kamis, 6 Juli 2023.
“Kunjungan kerja Jokowi di Papua sudah belasan kali selama menjabat Presiden dua periode. Saya apresiasi. Semenjak Presiden Ir Soekarno, hanya sosok Jokowi yang bertolak ke Papua berulang kali dan ini luar biasa. Ini bukti nyata kalau Jokowi memang ada perhatian khusus bagi Papua,” kata Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa.
Laurenzus Kadepa berharap agar kunjungan Presiden Jokowi dimasa akhir jabatannya itu, benar-benar memberikan manfaat terhadap berbagai permasalahan di Papua.
“Saya berharap, kunjungan kesekian kalinya ini dan diakhir jabatan Presiden Jokowi, ada satu komitmen untuk penyelesaian masalah konflik di Papua. Ada komitmen untuk menyelesaikan persoalan Mogok Kerja Freeport terhadap 8.300 karyawan, ada statement juga masalah 3 ribu lebih mahasiswa Otsus Papua yang saat ini dalam masalah,” ujarnya.
Apalagi, kata Kadepa, masyarakat sangat menanti penyampaian Presiden Jokowi untuk penyelesaian konflik Papua dan masalah lain dalam kunjungan ini menjadi momentum ada pernyataan resmi dari kepala negara.
“Statemen dari beliau sangat dinantikan oleh masyarakat dalam penyelesaian berbagai masalah di Papua,” imbuhnya.(bat)