Gandeng Prof Yohanes Surya, Pj Gubernur Papua Tengah Launching Metode Gasing

Pj Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, SSos, MM bersama Prof Yohanes Surya melaunching program pendidikan berhitung meode Gasing dengan ditandai pengguntingan pita.
banner 120x600
banner 468x60

NABIRE, Papuaterkini.com – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, SSos., MM menggandeng Prof Yohanes Surya dan Tim Yayasan Teknologi Indonesia Jaya melaunching program pendidikan berhitung Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan). Pendidikan dengan metode gasing ini akan diterapkan di 8 kabupaten di Provinsi Papua Tengah.

Kegiatan launching tersebut disambut baik oleh perwakilan guru-guru dan siswa serta beberapa orang tua yang diundang hadir, pada pelaksanaan yang berlangsung di Aula Kantor Gubernur, Selasa, 17 Oktober 2023.

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, SSos, MM mengatakan, pendidikan adalah hak asasi bagi setiap anak di Indonesia. Hal ini termaktub dalam UU Dasar 1945 dan implementasi tercantum dalam PP RI Nomor 18 Tahun 2022. Komitmen atas amanat UU ini menjadi dasar dari program prioritas pemerintah Provinsi Papua Tengah tentang peningkatan level numerasi siswa dengan metode berhitung cepat gasing.

“Berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negri Nomor 400.1.7/2097/SJ, tanggal 6 April 2023 tentang Percepatan Capaian Pendidikan Numerasi SD di daerah dan juga Peraturan Dirjen dan Tenaga Pendidikan Nomor 0836/B/HK.04.01/2023 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Numerasi,” katanya.

Ribka Haluk mengharapkan dunia pendidikan melalui metode gasing ini, membuat para siswa dapat mempercepat kompetensi numerasi mereka dengan cara yang lebih mudah memahami konsep matematika yang sulit dan memperoleh kemampuan berfikir logis dan kritis yang lebih baik.

“Adalah sebuah kehormatan bagi kami di Provinsi Papua Tengah untuk boleh berkalaborasi dengan Profesor Yohanes Surya dan tim dari Yayasan Teknologi Indonesia Jaya untuk membangun sumber daya manusia generasi masa depan Papua Tengah,” ujarnya.

Ribka Haluk menegaskan Provinsi Papua Tengah berambisi untuk menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang mengajarkan metode Gasing di seluruh kabupaten di Provinsi ini dan menuntaskan masalah rendahnya numerasi.

“Kami berharap kerjasama ini bisa menjadi babak baru dalam usaha peningkatan kualitas daya nalar, literasi dan numerik dengan cara yang menyenangkan bagi peserta didik. Karena anak yang bahagia adalah kunci dari anak yang berprestasi yang siap untuk menghadapi tantangan di abad XXI,” tandasnya.

Ribka Haluk menambahkan permasalahan yang dihadapi Papua selama ini adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga perlu baginya untuk memprioritaskan program pendidikan demi mencerdaskan generasi anak-anak Papua Tengah yang unggul dan memiliki daya saing.

“Apakah kita bisa bersaing dengan anak-anak di Pulau Jawa atau di Pulau Sumatra. Jawabannya kita bisa. Itu sebabnya kita menghadirkan Prof Yohanes Surya, karena beliau telah melahirkan para juara-juara olimpiade dalam ajang internasional dan kini saatnya para juara itu bermunculan dari tanah ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof Yohanes Surya mengatakan, penerapan metode Gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun juga dapat mengembangkan cara berfikir anak. Metode ini bertujuan untuk mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual dan mengubah karakternya.

“Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apapun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain,” kata Prof Yohanes Surya.

Ia menilai metode ini sangat efektif dan efisien. Hanya dalam waktu dua minggu saja, kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika menjadi jago matematika.

“Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru dari Kabupaten Jayapura sudah menjadi pelatih nasional. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar,” jelas Prof Yohanes Surya.

Prof Yohanes Surya menambahkan pelatihan metode gasing ini akan membuat anak-anak siswanya bahagia. Hal itu boleh dilihat kondisi anak saat ini dan pasca selesai mengikuti pelatihan, pasti akan terjadi peberdaan yang sangat mencolok, yakni tingkat kebahagiaan anak-anak bertambah.

“Dengan metode gasing ini anak-anak akan berbahagia, sebab anak-anak akan bermain, bernyanyi, berjoget itu yang akan dilakukan. Tetapi dengan belajar metode itu ternyata membuat anak-anak belajar dengan sangat gampang dan yang paling utama melihatnya bahagia dalam belajar,” ujarnya.

Ia menegaskan dalam waktu 2 minggu anak-anak diberikan pelatihan, dipastikan akan mampu berhitung penjumlahan, perkalihan, ulangan dan pembagian dengan sangat cepat. Dan diakhir pelatihan anak-anak itu tidak akan mau pulang dan maunya belajar, karena ternyata belajar bahagia itu menyenangkan hati dan membuat mereka ingin lagi dan ingin lagi,” imbuhnya. (ry/bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *