Pemkab Yalimo Diminta Seriusi Pembangunan Jalan dan Jembatan Elelim menuju Apalapisili -Welarek

Masyarakat secara gotong royong membangun jalan yang rusak dari Elelim menuju Apalapsili dan Welarek. (Foto Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

YALIMO, Papuaterkini.com – Anggota DPRD Yalimo Simon Walilo, S.I.Kom meminta kepada Pemkab Yalimo untuk menseriusi kerusakan badan jalan dan jembatan jembatan penghubung di jalan menuju Elelim – Apalapsili sampai ke Welarek.

Sebab, kata Simon Walilo, kondisi belakangan ini Pemkab Yalimo sudah turun ke Apalapsili dua kali berturut-turut, tetapi sepertinya tidak ditindaklanjuti dengan aspirasi masyarakat oleh Pemkab Yalimo.

Menurutnya, kondisi jalan Elelim – Apalapsili sampai ke Welarek sangat memprehatinkan dan harus melakukan peningkatan jalan secepatnya, mengingat disana jalan yang dilalui masyarakat dua distrik yaitu Distrik Apalasili dan Welarek bahkan masyarakat dari Kabupaten lain seperti Yahukimo selalu melintasi jalan ini.

Yang jelas, lanjut Simon Walilo, DPRD Daerah Pemilihan I dan II pada prinsipnya sangat mendukung aksi-aksi masyarakat yang hendak dilakukan di Ibu Kota Yalimo, sebab hal ini merupakan masalah kebijakan publik, karena jalan antar distrik itu adalah dalam pengendalian Pemkab Yalimo.

Apalagi, di Kabupaten Yalimo hanya satu ruas jalan yang menghubungkan antar ibu kota Yalimo ke distrik-distrik yaitu jalan menuju Apalasili sampai ke Welarek.

“Kelihatan sekali pemda melakukan pembiaran secara sengaja. Dewan dan masyarakat dua distrik kami berdiri sama-sama dan meminta perhatian pemda. Kami sangat tidak suka kalau terjadi kecelakaan baru pemda turun tangan, lebih elok kita mencegah daripada mengobati setelah peristiwa menelan korban jiwa,” tandasnya.

“Orang yali Yalimo hanya sedikit, hitungannya dengan jari, karena itu pemerintah segera melakukan kebijakan pembangunan peningkatan ruas jalan Elelim Apalapsili dan Apalapsili Werenggik sampai ke Welarek juga segera menganggarkan dana Rp 50 miliar – Rp 100 miliar untuk menghubungkan secepatnya. Jangan hanya anggarkan dana Rp 5 miliar – Rp 10 miliar saja, itu akan mengalami keterlambatan pembongkaran jalannya, pemerintah jangan tidur-tidur, kurangi urusan nasional yang hubungannya dengan masyarakat bisa lambat itu, lalu prioritaskan yang dibutuhkan masyarakat, habis itu masyarakat sudah nyaman, pemda urus lain yang bisa membangun pelan-pelan,” sambungnya.

Menurutnya, urusan ini simpel saja, jangan bikin rumit urusan pemerintahan dengan berbagai alasan, nanti masyarakat sedikit ini akan rugi satu jiwa, orang Yali Yalimo orang-orang pilihan Tuhan, mereka tidak akan ngotot untuk kebutuhan pribadi, namun kebutuhan umum masyarakat harus diperhatikan bersama.

“Lihat kami yang masih belum maju ini, stop pembangunan di tempat yang sudah terbuka isolasinya. Jangan banyak program yang tidak pro rakyat, perhatikanlah program pro rakyat, saya menyesal sekali jalan hanya satu saja, baru tidak ada penanganan serius begini,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *