Ribuan Umat Hadiri Peresmian Gereja GIDI Jemaat Anugrah Sentani

Pj Sekda Papua Derek Hegemur mewakili Pj Gubernur Papua meresmikan Gereja GIDI Jemaat Anugrah Sentani ditandi dengan pengguntingan pita, Sabtu, 25 November 2023.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Gedung Gereja GIDI Jemaat Anugrah Sosial Sentani, Kabupaten Jayapura diresmikan oleh Pj Gubernur Papua Dr M Ridwan Rumasukun diwakili Pj Sekda Papua, Derek Hegemur ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, Sabtu, 25 November 2023.

Ribuan umat Kristiani menghadiri acara peresmian dan pentasbihan Gereja GIDI Jemaat Anugrah yang dibangun diatas tanah seluas 1,4 hektar ini yang terletak di Jalan Sosial, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Turut hadir para kader kader GIDI, termasuk undangan dari Pemprov Papua Pemkab Jayapura, sejumlah Anggota DPR Papua dan sejumlah ondoafi di Sentani.

Pj Gubernur Papua Dr M Ridwan Rumasukun dalam sambutannya yang disampaikan Pj Sekda Papua Derek Hegemur mengatakan, setiap kali membangun rumah Tuhan, memang yang jarang terjadi selesai dalam 1 tahun dan gereja ini hampir 7 tahun dibangun, bahkan ada yang putus ditengah jalan.

“Itu mengindikasikan cara Tuhan memberikan kita tantangan, apakah kita mampu untuk melanjutkan pekerjaan ini dan cara Tuhan untuk menyeleksi, sekaligus cara Tuhan memberikan penguatan. Dan Jemaat Anugrah membuktikan kepada kita semua, 7 tahun perjalanan membangun gereja ini, hingga diresmikan dengan suka cita,” katanya.

Dikatakan, dalam sejarah perkembangan pembangunan di Papua, tidak ada cerita pemerintah berjalan sendiri dan sejarah telah membuktikan bahwa gereja selalu berdiri di depan dan pemerintah mengikutinya.

“Tanah ini dibangun diatas gereja, diatas nama Tuhan dan diatas Injil dibangun disini. Oleh karena itu, pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua gereja yang tumbuh dan berkembang dan pemerintah terus mendukung untuk memperkuat iman supaya kita benar benar memiliki kekuatan kepekaan dan dimasa masa sulit seperti ini kita harus memiliki kepekaan dan membangun kebersamaan untuk bersama sama melihat masa depan yang lebih baik dalam tuntutan tangan Tuhan,” ujarnya.

Dengan peresmian Gereja GIDI Jemaat Anugrah ini, ia berharap akan memperkokoh semangat kebersamaan dan memberi nuansa baru dalam menumbuhkan tekad memotivasi menumbuhkan iman jemaat dan senantiasa bersyukur dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah.

“Semoga umat dan iman kita megah, semegah gedung gereja ini. Kita tumbuh bersama menjadi kekuatan baru dalam pembangunan di Papua,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Plt Asisten I Sekda Papua Yohanis Walilo menyerahkan bantuan berupa uang tunai yang diterima panitia pembangunan Gereja GIDI Jemaat Anugrah ini.

Ketua Panitia Pembangunan Gereja GIDI Jemaat Anugrah, Dr Yunus Wonda, SH, MH bersama Pj Sekda Papua, Derek Hegemur dan Wakil Presiden GIDI Pdt Usman Kobak meninjau ruangan gedung Gereja GIDI Jemaat Anugrah usai diresmikan.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja GIDI Jemaat Anugrah Sentani, Dr Yunus Wonda, SH, MH menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, khususnya Pemprov Papua yang telah memberikan atensi kepada panitia untuk membantu menyelesaikan pembagunan gereja, termasuk bantuan dari kader kader gereja termasuk keluarga Lukas Enembe.

“Gereja ini oleh orang tua dulu diberi nama Anugrah. Ya, kini kami merasakan bahwa memang pembangunan gereja ini hingga selesai, karena anugrah Tuhan bisa selesai,” katanya.

Yunus Wonda mengungkapkan jika pembangunan gereja ini menghabiskan anggaran Rp 21,5 miliar lebih dalam jangka waktu 7 tahun. Dari anggaran itu, bantuan dari Pemprov Papua sebesar Rp 13 miliar. Tahap pertama sebesar Rp 7 miliar lebih dan tahap berikutnya sebesar Rp 5 miliar.

“Saya panitia yang keempat yang diberikan tanggung jawab oleh Jemaat untuk menyelesaikan pembangunan gereja menggantikan panitia sebelumnya alm Sendius Wonda. Kami berharap bahwa gedung okelah ini mewah, luar biasa, tapi yang berat bagaimana didalam gereja ini harus penuh dengan umat ketika beribadah karena kapasitas gereja untuk 4.500 orang. Nah, ini butuh kerja keras yang besar oleh gembala, wakil gembala dan jemaat di sini bagaimana agar bisa gedung bisa penuh jemaat,” katanya.

Yunus mengaku tidak mengetahui pasti alasan awal panitia bahwa gedung ini dibangun besar dan megah. Namun, tentu saja ini akan mengikuti pesatnya pembangunan daerah itu.

“Mungkin akan menjadi gereja Hub untuk GIDI, karena gereja GIDI pertama di Kota dan Kabupaten Jayapura hanya dua saja yakni Gereja GIDI Anugrah dan Gereja Imanuel. Dulu Gereja Kingmi, Gereja Baptis dan GIDI, sebelum pecah ya, kami ibadahnya semua satu tempat di Pos 7 tahun 1980an. Nah, setelah itu gereja mulai pecah secara organisasi. Baptis keluar, bikin sendiri. GIDI keluar bikin sendiri Kemah Injil juga keluar. GIDI kita keluar jadi dua wilayah. Wilayah Yamo itu langsung ke sini (Anugrah) . Wilayah Tolikara dan Bogo itu langsung di Gereja Imanuel itu. Jadi dua Gereja itu adalah Gereja pertama GIDI di Kabupaten Jayapura, Provinsi Induk setelah itu muncul beberapa Gereja setelah itu hari ini jumlahnya makin besar,” jelasnya.

Yunus kembali mengingatkan bahwa hal ini menjadi tantangan yang besar untuk menghadirkan umat yang sebanyak banyaknya ke dalam gereja ini untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *