MRP Bersama Forkom LKN dan Tokoh Agama Serukan Perdamaian

Ketua Pokja Agama MRP Izak R Hikoyabi bersama anggota foto bersama Sekjen Forkom LKN Papua Ir H Junaedi Rahim, Wakil Ketua Forkom LKN Yonas Alfon Nusi, Pemimpin Lintas Agama foto bersama usai pertemuan di Abepura.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Pimpinan paguyuban yang tergabung dibawah naungan Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara (Forkom LKN Papua) bersama tokoh lintas agama, Majelis Rakyat Papua (MRP) menyerukan perdamaian pasca terjadinya sejumlah insiden dalam pengantaran jenasah mantan Gubernur Papua, Alm Lukas Enembe dari Sentani ke Koya Tengah, Kamis, 28 Desember 2023.

Seruan perdamaian itu, usai MRP Pokja Agama menfasilitasi rapat bersama dengan Forkom LKN Papua, Tokoh Lintas Agama di Kota dan Kabupaten Jayapura dan Kepolisian di Abepura, Kota Jayapura, Jumat, 29 Desember 2023.

Hal itu juga menyikapi situasi pasca terjadinya sejumlah insiden dalam penjemputan dan pengantaran jenasah alm Lukas Enembe dari Sentani ke Koya Tengah. Pasalnya, sejumlah fasilitas umum, baik di Kabupaten Jayapura maupun Kota Jayapura dirusak pihak-pihak tak bertanggung jawab dalam arak-arakan tersebut, baik pelemparan, pembakaran mobil, pembakaran poliklinik milik TNI dan sejumlah ruko di Waena dan pelemparan batu terhadap Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun.

Ketua Pokja MRP, Izak R Hikoyabi mengatakan, pihaknya menindaklanjuti pasca penjemputan dan pengantaran dari Sentani hingga ke Koya Tengah, namun terjadi sejumlah insiden yang terjadi dan itu melibatkan oknum masyarakat.

“Kita berharap tidak sampai meluas kemana mana. Oleh karena itu, kami inisiatif untuk segera mencari solusi bersama FKUB Papua, Forkom LKN Papua, MUI Kota dan Kabupaten Jayapura, Persekutuan Gereja Gereja di Kota dan Kabupaten Jayapura dan kepolisian termasuk pimpinan lintas organisasi,” kata Izak Hikoyabi.

Dalam pertemuan itu, ungap Izak Hikoyabi, disepakati bahwa semua pihak harus merawat dan menjaga kedamaian di atas Tanah Papua. “Semua orang di atas tanah Papua berkewajiban menjaga tanah Papua tanah damai dan tidak boleh lagi ada hal hal yang merugikan masyarakat di atas Tanah Papua. Kedamaian ini harus diciptakan oleh semua orang di atas tanah ini, baik pemimpin maupun semua rakyat punya kewajiban menjaga perdamaian,” katanya.

Selain itu, lanjut Izak Hikoyabi, disepakati meminta Kapolda Papua dan jajaran untuk segera menindaklanjuti untuk mencari dan mengusut tuntas terhadap oknum-oknum yang sengaja melakukan pelemparan, pengurusakan dan pembakaran terhadap fasilitas umum maupun milik warga.

“Ini penting. Terutama yang melakukan pemukulan, pelemparan dan pembakaran aset gedung, kendaraan, siapapun pelakunya harus diusut tuntas agar memberi efek jera,” tegasnya.

Selain itu, disepakati agar Pemprov Papua untuk dapat melihat kerugian kerugian yang terjadi akibat insiden perusakan dan pembakaran aset milik masyarakat maupun pemerintah atau fasilitas publik yang sengaja dirusak, agar bisa direnovasi dan kerugiannya ditanggulangi Pemprov Papua.

Ditambahkan, masyarakat Orang Asli Papua (OAP) dan non Papua adalah satu bagian dan bersama sama serta tidak ada perbedaan. Apalagi, komitmen mantan Gubernur Papua yakni Kasih Menembus Perbedaan benar benar harus diwujudkan, sehingga tidak boleh ada gesekan di Papua.

“Semua tindakan kriminal kita hentikan di atas tanah ini, kejadian yang terjadi tidak boleh terulang lagi karena itu menimbulkan keresahan masyarakat,” kata Izak Hikoyabi.

Ditambahkan, MRP mewakili rakyat Papua menyampaikan permohonan maaf kepada Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun atas insiden pelemparan dalam proses pengantaran jenasah mantan Gubernur Papua alm Lukas Enembe di Sentani.

“Mewakili orang asli Papua, saya secara pribadi dan mewakili lembaga MRP, kami meminta maaf kepada bapak Pj Gubernur atas insiden itu. Kami berdoa kiranya bapak Pj Gubernur segera pulih dan kembali melakukan aktifitas seperti sedia kala,” ujarnya.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua masyarakat yang mengalami kerugian dalam insiden itu. Ada yang kendaraan yang terbakar, gedung terbakar, toko terbakar dan kerusakan yang dialami, kami minta maaf atas kejadian itu,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Izak Hikoyabi meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita hoaks yang sengaja disebarkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab. “Saya minta kepada pihak kepolisian untuk menangkap oknum yang menyebarkan berita hoaks atau menjadi provokator dalam insiden kemarin, segera proses hukum dan dipenjarakan,” tandasnya.

Ditambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti pertemuan ini dengan Pj Gubernur Papua, Kapolda, Pangdam dan Forkompinda, agar kejadian ini tidak boleh terjadi lagi di atas Tanah Papua. “Tidak boleh ada lagi kejadian itu agar semua orang bisa melaksanakan aktifitasnya dengan baik,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan, Wakil Ketua Majelis Forkom Lintas Kerukunan Nusantara, Yonas Nusi mengapresiasi MRP yang bergerak cepat dengan menfasilitasi pertemuan dengan semua stakeholder untuk mencari solusi atas sejumlah insiden yang terjadi pada pengantaran jenasah mantan Gubernur Papua, alm Lukas Enembe.

“Semua stakeholder hadir dalam rangka menyikapi pasca kejadian pada pengantaran jenasah tokoh Papua, mantan Gubernur Papua dua periode bapak Lukas Enembe. Dalam kesepakatan bersama kita, kita menghimbau ketika suasana dalam pengantaran jenasah beliau, telah terjadi insiden yang kita saksikan bersama, merugikan kebersamaan kita didalam kehidupan bermasyarakat di Papua khususnya Kabupaten dan Kota Jayapura,” katanya.

Untuk itu, Yonas Nusi yang juga Anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan adat ini, menghimbau kepada semua rakyat Papua untuk menjaga kebersamaan dan semua menahan diri dalam mengakhiri tahun 2023 dengan baik, apalagi memasuki tahun 2024 bersamaan dengan Pemilu yang harus dihadapi dengan suka cita.

“Ini pesan moral dan harapan kita untuk bersama sama menjaga kedamaian di Provinsi Papua yang kita cintai. Mari bersama menjaga situasi kamtibmas dengan tidak melakukan aksi yang merugikan orang lain maupun diri sendiri,” imbuhnya.

Senada dikatakan Sekjen Forkom LKN Papua, Ir H Junaedi Rahim, IAI mengatakan jika insiden yang terjadi dalam pengantaran jenasah mantan Gubernur Papua alm Lukas Enembe sudah selesai dibahas di tingkat kerukunan atau paguyuban.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Papua untuk tetap tenang, kita harus menghormati suasana Natal sampai tahun baru 2024,” katanya.

Apalagi, ujar Junaedi Rahim, semua bersaudara, tentu semua harus menjaga sehingga tercipta kedamaian di Papua. “Kita semua bersuadara. Kalau kita bersaudara, tentu kita harapkan adalah perdamaian. Nah, prnsip kita bersaudara ini yang kita pegang untuk kita selalu hidup bersama terutama dengan warga asli Papua,” ujarnya.

Untuk itu, Junaedi Rahim berharap agar ke depan saling berkoordinasi dalam hal apapun untuk menjaga perdamaian ini.

Ketua Umum Persekutuan Gereja Gereja se Kota Jayapura, Pdt Izak Samuel Deda menambahkan, insiden dalam pengantaran jenasah Gubernur Papua alm Lukas Enembe tentu menjadi catatan penting dan menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang lagi.

Sebab, kata Pdt Isak Desa, saat ini tengah berada dalam bulan yang penuh damai yakni perayaan Natal, apalagi dalam alkitab mengajarkan dengan jelas yakni berusahalah hidup damai dengan semua orang. Kedamaian harus menjadi ciri dari seorang anak Tuhan yang membawa pesan pesan perdamaian.

“Mari bergandengan tangan, saling merangkul, saling mendukung dan membangun daerah ini yang penuh dengan kerukunan dan kedamaian. Kita berdoa hal hal yang terjadi kemarin termasuk yang menimpa Pj Gubernur tidak lagi terjadi,” ujarnya.

Terkait insiden yang berdampak kerugian, pihaknya mendorong Pemkot Jayapura, Pemkab Jayapura dan Pemprov Papua untuk menyelesaikan. “Kita mau menjaga agar seluruh hal yang dibangun ini, kita menjaganya sebagai orang yang beradap yang tinggal di kota ini punya etika dan kita bisa mengerjakan hal baik untuk pembangunan di daerah ini,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *