Terjadi Insiden Pengantaran Jenasah, Keluarga Alm Lukas Enembe Sampaikan Permohanan Maaf

Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH mewakili keluarga alm Lukas Enembe.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Terjadinya sejumlah insiden dalam penjemputan dan pengantaran jenasah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe mulai dari Bandara Sentani hingga ke kediaman pribadi di Koya Tengah, Muaratami, Kota Jayapura, keluarga almarhum Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPR Papua, Dr Yunus Wonda, SH, MH mewakili keluarga almarhum Lukas Enembe dalam siaran pers, Kamis, 28 Desember 2023 malam

Dalam kesempatan ini juga Yunus Wonda menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenasah almarhum Lukas Enembe hingga mengantar ke Koya Tengah.

“Pertama saya atas nama keluarga almarhum Lukas Enembe menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat Papua, yang telah menerima jenasah Bapa Lukas dengan baik di Jayapura,” kata Yunus Wonda.

Soal adanya sejumlah insiden dalam pengantaran jenasah alm Lukas Enembe, Yunus Wonda menyatakan bahwa pihak keluarga sangat menyayangkan.

“Kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena dan Abe yang mengakibatkan pemukulan, kerusakan ruko -ruko, pembakaran beberapa ruko di Waena dan restoran, pembakaran mobil, kerusakan aset umum, bahkan kami dengar ada korban nyawa,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Yunus Wonda, pihak keluarga alm Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf.

“Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi,” ujarnya.

Menurutnya, peristiwa ini diluar pikiran kita, diluar rencana kita di luar skenario yang sudah diatur, sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode GIDI.

“Sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf. Kami ingin kedamaian, kami ingin kehangatan dari seluruh masyarakat Papua, dalam mengantarkan jenasah almarhum bapa Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya,” katanya.

Ditambah, dari keluarga menginginkan semua harus berjalan dengan baik, dengan penuh tanggungjawab, dengan penuh kedamaian sesuai dengan moto bapa Lukas Enembe semasa menjabat Gubernur Papua yakni Kasih Menembus Perbedaan.

“Namun semua yang terjadi di luar dari harapan keluarga dan Harapan kita semua,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *