Bawaslu Gelar Klarifikasi Temuan, KPU Tolikara Tidak Hadir Tanpa Alasan Jelas

Dari Kanan ke Kiri. Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Tolikara Busiri Payokwa, ST bersama Koordinator Divisi SDM Bawaslu Welly Yikwa, SP, dan Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Tolikara Linda Wanimbo dan Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa Bawaslu Tolikara, Webenus Bembok, SE dalam pertemuan di Abepura.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabuaten Tolikara menggelar pertemuan terkait klarifikasi temuan dugaan pelanggaran pemilu di salah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu, 27 Maret 2024.

Sayangnya, dalam pertemuan yang dihadiri langsung Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Tolikara Busiri Payokwa, ST bersama Koordinator Divisi SDM Bawaslu Welly Yikwa, SP, Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa Bawaslu Tolikara, Webenus Bembok, SE dan Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Tolikara Linda Wanimbo bersama Gakkumdu ini, tidak dihadiri satupun komisioner KPU Tolikara tanpa alasan yang jelas.

Menurutnya, ada beberapa temuan Bawaslu yang dirasakan ada keganjalan yang terjadi pada 21 Maret 2024, dimana KPU Tolikara membagikan hasil salinan D hasil tanpa melalui rapat pleno terbuka, yang rencananya digelar 19 Maret 2024, tetapi tidak dilakukan.

“Namun, hasilnya dibagikan pada 21 Maret 2024 tanpa ada pleno penetapan kepada saksi saksi dan Bawaslu. Di dalam D hasil yang diberikan KPU Tolikara itu, tidak ada tandatangan saksi dan Bawaslu. Jadi, kami merasa hal ini ada suatu kejanggalan. Hasil yang dikeluarkan itu, akhirnya terjadi aksi di lapangan, karena beberapa partai yang merasa dirugikan, karena ada pengurangan suara dan ada perubahan yang terjadi antara hasil penetapan dengan pleno tingkat kabupaten,” jelasnya.

“Makanya kami bersama Gakkumdu, hari ini mencoba mengklarifikasi itu, dengan mengundang KPU Tolikara untuk dapat hadir dan menjelaskan atau mengklarifikasi hasil pertemuan itu kepada kami. Cuma pada kesempatan ini mereka tidak hadir dengan alasan apa kami tidak tahu,” sambungnya.

Diakui, undangan terkait klarifikasi temuan itu sudah dikirim ke KPU Tolikara dan mengkonfirmasi kepada staf, namun hingga jadwal pertemuan, tidak satupun komisioner KPU Tolikara yang hadir dalam pertemuan ini.

“Kami tidak tahu mungkin posisi dimana saat ini? Jadi, kami hanya ingin klarifikasi hasil pertemuan kami supaya KPU dapat menjelaskan agar jangan terjadi persoalan di lapangan. Karena sampai saat ini, sudah terjadi pemalangan di Poga dan beberapa tempat yang diakibatkan adanya perubahan perubahan suara,” ujarnya.

Payokwa berharap pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Tolikara ini berjalan dengan baik dan lancar, tanpa ada ekses negatif akibat ketidakpuasan bagi masyarakat maupun partai politik.

“Yang kami harapkan KPU bisa hadir memberikan klarifikasi atau penjelasan, namun justru tidak hadir. Tentu hal ini sangat disayangkan,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *