Daftar Balon Walikota Jayapura di 4 Partai, JBR: Jika PAD Cukup, Pendidikan Gratis

Jhony Banua Rouw, SE didampingi istri dan tim menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon Walikota Jayapura kepada Sekretaris DPD Partai Perindo Kota Jayapura, Dr Saling SE, MM bersama tim, Rabu, 8 Mei 2024.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Jhony Banua Rouw, SE,  resmi mendaftar sebagai bakal calon Walikota Jayapura setelah mengembalikan berkas pendaftaran di Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPD Partai Perindo Kota Jayapura, Rabu, 7 Mei 2024.

Jhony Banua Rouw yang akrab disapa JBR ini, datang ke Sekretariat DPD Partai Perindo Kota Jayapura didampingi sang istri dan 2 orang timnya.

JBR yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Jayapura ini, juga berbincang hangat dengan Sekretaris dan pengurus DPD Partai Perindo Kota Jayapura. 

Sebelumnya Jhony Banua Rouw mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon Walikota Jayapura di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hanura dan Partai Demokrat Kota Jayapura.

Bahkan, Selasa, 7 Mei 2024, JBR menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon Walikota Jayapura kepada Tim Penjaringan Bakal Calon Walikota DPC PDI Perjuangan Kota Jayapura.

“Kami sudah datang dan mengembalikan formulir kepada semua rekan-rekan partai yang kami anggap sangat baik dan bisa bekerjasama dan bagaimana kita berkoalisi untuk membangun Kota Jayapura yang lebih baik, lebih damai dan kalau Kota Jayapura aman dan damai, pasti Papua damai dan aman,” kata Jhony Banua Rouw kepada wartawan.

Menurutnya, jika Kota Jayapura aman dan damai, tentu siapa saja bisa datang untuk berinvestasi, termasuk masyarakat yang ada di Kota Jayapura.

“Orang Papua banyak yang kaya. Mereka banyak investasi atau memiliki rumah dan usaha di luar Jayapura atau Papua, karena mereka takut berinvestasi di Tanah Papua. Tapi jika Kota Jayapura aman, maka investasi bertumbuh baik dan investasi masuk di Papua khusus di Kota Jayapura akan tumbuh dan terbuka lapangan kerja baru dan terbuka bagi masyarakat yang ada di Kota Jayapura,” jelasnya.

Lebih lanjut, dengan terbukanya lapangan kerja, maka ekonomi di Kota Jayapura juga akan semakin tumbuh berkembang dengan baik, sehingga tidak ada lagi sekat.

“Nah, hal itu menjadi tugas pemerintah nanti untuk mengatur dan membuat regulasi serta melaksanakannya untuk menjaga keseimbangan antara masyarakat asli di sini dan juga yang datang dari luar Papua, yang akan kita duduk bersama dan diskusikan dengan semua komponen, termasuk paguyuban,” ujarnya.

Pada prinsipnya, lanjut JBR, pihaknya akan memberikan support agar ekonominya bertumbuh dan ada lapangan kerja di Kota Jayapura.

Bahkan, kata Jhony Banua Rouw yang juga Ketua Bappilu DPW Partai NasDem Papua ini, jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jayapura cukup, maka bisa memberikan manfaat bagi semua anak-anak usia sekolah wajib sekolah.

“Artinya, kalau ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, akan kita bawa untuk sekolah. Pemerintah punya tanggungjawab untuk itu dan itu perintah undang-undang. Semua lapisan masyarakat tidak usah berpikir soal biayanya, karena pemerintah tanggungjawab. Jika saya dipercayakan, maka semua pendidikan gratis di Kota Jayapura. Mau anak Port Numbay, Saereri, Tabi maupun anak nusantara dan semua yang warga Kota Jayapura dan punya KTP Kota Jayapura, dia berhak mendapat pendidikan gratis di Kota Jayapura, termasuk kesehatan dan lainnya,” imbuhnya.

Sekretaris DPD Perindo Kota Jayapura, Dr Saling, SE, MM mengungkapkan jika Jhony Banua Rouw merupakan bakal calon Walikota Jayapura kedua yang mengembalikan berkas pendaftaran.

“Proses penjaringan ini, dari DPD Partai Perindo akan melakukan rapat internal, kemudian untuk diajukan ke DPW Partai Perindo. DPW akan membawa ke DPP Partai Perindo,” kata Saling.

Dikatakan, DPD Partai Perindo Kota Jayapura akan melihat dari sekian bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura akan membuat analisa yang memang punya visi dan pandangan ke depan untuk membangun Kota Jayapura.

“Sebab, Kota Jayapura adalah Kota Jasa, maka orang yang punya pandangan tentang menyikapi kemajemukan di kota ini. Sebagai kota jasa, tentu harus didorong sektor jasanya dari seluruh aspek yang ada, sehingga dengan bertumbuh sektor jasa, UMKM maju, maka income perkapita masyarakatnya maju, maka PAD akan meningkat. Jika PAD tinggi, maka siapapun pemimpinnya tidak susah membangun,” jelasnya.

“Nah, nanti kita akan kita liat siapa yang memiliki kemampuan dan kapasitas sampai ke sana. Jadi, kalau sekedar hanya maju, namun tidak memiliki gagasan dan ide untuk membangun kota ini, itu pasti tidak,” imbuh Dosen Uniyap ini.(bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *