Kantongi Surat Tugas Partai Golkar untuk Calon Gubernur Papua, Constant Karma Akui Disurvei LSI

Calon Gubernur Papua dari Partai Golkar drh Constant Karma
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Golkar Provinsi Papua tahun 2023 lalu, muncul tiga nama bakal calon Gubernur Papua untuk Pilkada Serentak 2024, diantaranya drh Constant Karma, Abisai Rollo dan Piter Gusbager.

Namun, pada 10 Maret 2024, DPP Partai Golkar telah memutuskan untuk bakal calon Gubernur Papua adalah drh Constan Karma. Sebab, Abisai Rollo dan Piter Gusbager mengundurkan diri dari bakal calon gubernur Partai Golkar. Lalu, Abisai Rollo dipercaya untuk bakal calon Wali Kota Jayapura dan Piter Gusbager dipercaya untuk bakal calon Bupati Keerom.

Constant Karma yang juga mantan Wakil Gubernur Papua ini mengaku sudah sejak tahun 2023 diberikan surat perintah oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar.

“Saya sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur itu, bahkan sudah tahun lalu, tepatnya 20 November 2023, Ketua Umum DPP Partai Golkar, bapak Erlangga Hartarto sudah memberikan surat perintah dan penugasan kepada semua bakal calon kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota se Indonesia. Waktu itu, bakal calon gubernur ada 15 orang, termasuk di Jawa Barat, Ridwan Kamil dan lainnya, termasuk bakal calon bupati dan wali kota. Nah, waktu itu kami sudah ditetapkan sebagai bakal calon kepala daerah atau bakal calon wakil kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota, lalu kami ada penugasan,” ujar Constant Karma di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Papua, akhir pekan kemarin.

Mantan Wakil Gubernur Papua ini, mendapatkan tugas organisasi dan sebagai bakal calon untuk koordinasi dengan DPD provinsi, kabupaten dan kota untuk suksesnya Pilpres dan Pileg. Nah, proses itu sudah berjalan dan telah selesai, sehingga saat ini tahap berikutnya adalah menuju Pilkada.

“Kami mendapat surat dari DPP Partai Golkar bapak Erlangga Hartarto yang diwakili oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Papua, Ahmad Dolly Kurnia Tanjung untuk tahapan penjaringan calon kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia, bukan lagi bakal calon ya,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua ini.

Constant Karma yang juga mantan Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Papua ini mengakui, jika saat ini calon-calon kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota dari Partai Golkar ini, sudah disurvei pertama oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI).

DPP Partai Golkar telah menetapkan 14 lembaga survei, kemudian dibagi ke semua provinsi di Indonesia, termasuk untuk 6 provinsi di Tanah Papua adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI).

“Jadi, kami  calon-calon kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota ini sudah disurvei. Ada poin – poinnya yang disurvei apa saja, itu ada suratnya. Tetapi, intinya adalah survei tentang calon kepala daerah provinsi atau bupati dan wali kota elektabilitasnya dan popularitas. Nanti hasil survei LSI ini dilaporkan ke DPP Partai Golkar langsung, bukan kepada DPD,” ungkapnya.

Survey kedua akan dilakukan pada pertengahan dan akhir Juni 2024. Survei itu, untuk melihat pasangan calon dan potensi kemenangannya. Kemudian, dilanjutkan survei ketiga atau terakhir itu awal Agustus 2024.

“Survei kedua itu, pertengahan sampai akhir Juni, lalu Juli akhir sudah mulai muncul pemasangan awal dari calon-calon kepala daerah dan wakil kepala daerah baik provinsi maupun bupati dan kota. Lalu, awal Agustus 2024, survei untuk elektabilitasnya dan DPP akan membahas koalisi – koalisi pendukung dan itu akan diputuskan oleh DPP, koalisi mana yang akan mendukung,” jelasnya lagi.

Constant Karma mengakui ia sudah masuk survei tahap pertama.”Saya sudah masuk survei tahap pertama sebagai calon Gubernur Papua. Jadi, nanti calon – calon ini disurvei. Nanti survei kedua dilihat calon-calon ini mana elektabilitasnya tinggi, nanti bisa dipasang-pasangkan, hingga akhir Juli mulai muncul pasangannya,” jelasnya.

Ditegaskan, DPP Partai Golkar memutuskan berdasarkan survei. DPP akan membuat pasangan calon itu berdasarkan survei. “Jadi, datanya jelas. Tidak maunya calon, tapi berdasarkan survei yang obyektif,” tandasnya. 

Ditanya jika hasil survei ia kalah elektabilitasnya dari calon lain? Constan Karma menyerahkan itu kewenangan DPP Partai Golkar.

“Jika hasil survei bilang saya calon gubernur, ya saya calon gubernur. Kalau survei bilang saya calon wakil gubernur, ya saya calon wakil gubernur. Itu urusan DPP, setelah dua survei jalan baik elektabilitas dan popularitas,” imbuhnya. 

Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Tan Wie Long, SH, MH menambahkan, jika hasil rakerda tahun 2023, muncul banyak bakal calon baik provinsi, kabupaten dan kota.

“Kalau provinsi, awalnya ada tiga bakal calon gubernur yakni Constan Karma, Abisai Rollo dan Piter Gusbager. Kalau bicara internal Partai Golkar sudah jelas bakal calon kepala daerah sesuai putusan hasil Rakerda DPD Partai Golkar Provinsi Papua tahun 2023, yakni Constan Karma, Abisai Rollo dan Piter Gusbager,” katanya.

Namun, diakui, dinamika politik terus berjalan. DPP Partai Golkar akan memantau semua ini, pada akhir penerimaan surat tugas bakal calon Gubernur Papua untuk memenangkan Pilpres dan Pileg waktu itu, maka tinggal 1 nama yakni Constant Karma, karena Abisai Rollo dan Piter Gusbager mengundurkan diri sebagai bakal calon gubernur.

“Jadi, tetap bapak Constant Karma yang mendapatkan surat tugas itu. Sedangkan, pak Abisai Rollo dipercaya sebagai bakal calon Wali Kota Jayapura dan pak Piter Gusbager dipercayakan sebagai bakal calon Bupati Keerom. Itu setelah rapat 10 Maret 2024 di DPP Partai Golkar,” imbuhnya.(bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *