Ke PPP, BTM Cerita Beli Tanah untuk Pemakaman Muslim Hingga Kunjungi 250 Masjid Selama 2 Periode Walikota

Dr Benhur Tomi Mano didampingi istri menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon gubernur kepada Ketua Tim Penjaringan Balon Gubernur DPW PPP Papua, Najamuddin Kadir didampingi Ketua Tim Jumaedi, Sabtu, 11 Mei 2024.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Dr Benhur Tomi Mano, MM resmi mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Papua di DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Papua, setelah mengembalikan berkas pendaftaran, Sabtu, 11 Mei 2024.

Benhur Tomi Mano yang akrab disapa BTM ini, tercatat sebagai bakal calon gubernur ketiga yang mengembalikan berkas pendaftaran setelah Mathius D Fakhiri – Benyamin Arisoy dan Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw.

BTM datang didampingi istri Christina RI Luluporo dan Ketua Tim Pendaftaran, Ismail Befa Ladopurab bersama tokoh agama dan ratusan simpatisan BTM ini, diterima oleh Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua DPW PPP Papua, Jumaedi dan Sekretaris Tim, Najamuddin Kadir.

Dalam kesempatan penyerahan berkas pendaftaran bakal calon Gubernur Papua di DPW PPP Papua ini, BTM sempat bercerita untuk dukungan dan kontribusi bagi umat Muslim yang ada di Kota Jayapura selama ia menjabat sebagai Walikota Jayapura dua periode.

“Saya 2 periode Walikota Jayapura, saya sangat dekat dengan umat muslim di Kota Jayapura,” katanya.

Bahkan, ujar BTM, keluhan-keluhan umat Muslim di Kota Jayapura adalah jika memakamkan jenazah di Abepantai bisa bayar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

“Maka, saya membeli tanah seluas 10 hektar di Buper Waena untuk pemakaman umat Muslim di Kota Jayapura dan itu gratis,” katanya.

Ia berharap hal itu menjadi pertimbangan bagi DPP PPP untuk memberikan dukungan kepadanya untuk maju dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua tahun 2024.

Apalagi, BTM selaku umat Nasrani, selalu dekat dengan umat Muslim di Kota Jayapura selama dua periode menjabat Walikota Jayapura.

Selain itu, lanjut BTM, selama 2 periode Walikota Jayapura dari 5 walikota sebelumnya, juga memberikan perhatian terhadap Aparatur Sipil Negera (ASN) yang beragama muslim di Pemkot Jayapura.

Sebab, jika mereka akan menunaikan ibadah salat, selalu turun ke Masjid Al Azhar Bucen Entrop Jayapura.

“Kalau salat siang hari, mereka harus lari ke Masjid Al Azhar Bucen. Dan, saya melihat hal itu, agar pelayanan kami cepat kepada masyarakat, maka saya membangun Mushola di Kantor Walikota. Dan, itu sempat mendapat tantangan,” bebernya.

“Tapi, hati saya untuk umat Muslim. Maka saya membangun mushola yang saya berinama Baitul Maqdis atau Mushola BTM. Dan itu, tamu-tamu kita dari Jakarta, mereka ketika salat tidak lagi keluar, tapi langsung ke mushola, termasuk semua ASN Pemkot Jayapura salatnya disitu,” sambungnya.

Bukan hanya itu saja, selama menjabat Walikota Jayaprua dua periode, BTM juga memberikan umroh gratis dan juga memberikan biaya operasional bagi yang naik haji dan pakai batik.

BTM juga mengatakan jika selama ia menjabat walikota Jayapura dua periode tidak pernah melarang berdirinya mushola dan masjid di Kota Jayapura.

“Dan, 250 masjid di Kota Jayapura sudah saya datangi, melakukan silaturahmi maupun berbuka puasa bersama. Semua mushola dan masjid di Kota Jayapura, termasuk ketika Idul Adha, semua saya datangi,” ungkapnya.

“Selama saya dua periode walikota, tidak pernah saya melarang suara azan itu dijalankan. Tidak pernah. Silahkan berkumandang sampai sekarang ini. Ya, kita hidup harus bersilaturahmi dan berdampingan satu dengan yang lain. Kita jaga toleransi antar umat beragama di Kota Jayapura. Itu yang saya lakukan kepada umat Muslim,” imbuhnya.

Begitu juga ketika salat Idul Fitri, juga berlangsung aman dan damai di Kota Jayapura.

BTM mengakui jika ia merupakan lulusan SMP Muhammadyah Yapis Abepura. “Saya ketua kelas saat itu. Bahkan, dua kalimat sahadat saya hafal. Hampir saya jadi mualaf,” selorohnya.

Di sekolah Muhammadyah ini, BTM mengaku diajari bagaimana menjadi seorang pemimpin yang amanah, sidik dan fathonah dan ia pun menerapkan itu selama menjabat Walikota Jayapura dua periode.

Menurutnya, PPP, partai berlambang kabah merupakan koalisi nasional bersama PDI Perjuangan, sehingga berharap PPP bersamanya.

“Itu yang saya lakukan ke umat Muslim di Kota Jayapura. Saya harapkan jadi gubernur Papua, PPP bersama saya untuk tanah ini yang damai. Saya sudah menganggap non Papua disini saudara saya, bagian dari saya selama 2 periode walikota Jayapura, karena sudah ikut membangun Kota Jayapura ini dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Jayaprua ini. Dan, itu akan saya lakukan jika PPP memberikan dukungan kepada saya, untuk Papua yang damai, aman dan sejahtera,” paparnya.

“Salam saya kepada ketua dan sekretaris DPW PPP Provinsi Papua, untuk bersama barisan BTM ke depan. Itulah harapan saya dan sesuai persyaratan PPP, kami sudah mengambil formulir dan kami mengembalikan berkas kepada PPP untuk melihat dan menjadi pertimbangan dalam memberikan rekomendasi kepada bakal calon. Bersama Tuhan kami Memang,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DPW PPP Provinsi Papua, Jumaedi didampingi Sekretaris Tim Penjaringan Najamuddin Kadir mengakui jika Benhur Tommi Mano merupakan kandidat bakal calon Gubernur yang ketika mengembalikan berkas pendaftaran.

“Beliau bapak BTM merupakan kandidat ketiga yang telah mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon gubernur. Sebelumnya, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur  Mathius D Fakhiri – Benyamin Arisoy dan Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw telah mengembalikan berkas,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *