JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sejumlah aspirasi berhasil diserap Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE saat melakukan kegiatan Reses di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Kamis, 23 Mei 2024.
Sejumlah aspirasi itu, diantaranya keluhan terkait mahalnya biaya pendidikan di Kota Jayapura, apalagi pendaftaran masuk sekolah dianggap memberatkan orang tua murid.
Selain itu, warga termasuk pedagang kecil mengeluhkan terkait sulitnya mengakses permodalan di bank hingga terpaksa harus meminjam di koperasi, pelayanan kesehatan terutama keluhan warga yang tidak tercover BPJS hingga permasalahan banjir di lingkaran Abepura ketika hujan yang tidak kunjung ada solusinya.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE mengakui jika memang banyak aspirasi atau keluhan dari warga di sekitar Lingkaran Abepura yang diterimanya dalam kegiatan reses itu.
“Dalam reses ini, kita temukan begitu banyak permasalahan atau aspirasi disampaikan masyarakat, terkait pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi. Saya pikir ini menjadi serius bagi kami untuk menindaklanjutinya. Memang ada bagian-bagian tertentu yang bisa kita jawab, namun juga butuh proses, termasuk mana yang menjadi kewenangan pusat, provinsi dan kota. Namun, bisa juga kita intervensi agar pelayanan publik bisa berjalan,” katanya.
JBR, sapaan akrabnya, mencontohkan keluhan terhadap pelayanan BPJS, memang menjadi kewenangan pusat, namun pihaknya akan intervensi dengan meminta BPJS untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Tadi banyak mengeluh ketika masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun tidak tercover semua oleh BPJS, sehingga ada obat yang harus dibayar. Nah, ini saya akan mengundang BPJS untuk menjelaskan,” ujarnya.
Selain itu, juga menyangkut dana pendidikan yang tidak adil, termasuk anak Port Numbay saja yang mendapat beasiswa, sedangkan yang lain tidak dan lainnya, sehingga hal itu menjadi perhatiannya serius.
Menurutnya, setiap warga negara punya hak untuk mendapatkan pendidikan. “Sangat bijak dan baik jika Kota Jayapura ini kita berikan semua anak-anak yang ada di Kota Jayapura yang punya KTP Kota Jayapura bisa mendapatkan pendidikan gratis tanpa biaya apapun,” ujarnya.
“Kenapa? Kota ini kan wilayahnya tidak besar dan juga fasilitas sekolah atau pendidikan sangat memadahai, tinggal pemerintah mensupport itu agar biaya masuk gratis, biaya belajar mengajar gratis. Kan ada dana BOS, tinggal kita tambahkan yang lain, sehingga tidak ada lagi biaya apapun. Bahkan, untuk seragam bisa diberikan secara gratis,” sambungnya.
Bahkan, JBR yakin bahwa sekolah gratis itu, bisa dikerjakan di Kota Jayapura. Apalagi, hal itu ditunjang dengan dana Otsus yang cukup besar dan wilayah Kota Jayapura ini tidak harus membangun fisik lagi yang banyak dan sekolah-sekolah sudah bagus, termasuk sekolah swasta.
“Tinggal bagaimana kita kerjasama dengan sekolah swasta, kita berikan subsidi kepada mereka sehingga anak-anak kita yang masuk disana ya gratis. Kita berharap pendidikan di Kota Jayapura semua gratis,” pungkasnya. (bat)