JAYAPURA, Papuaterkini.com – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menghadiri pelantikan badan pengurus Ikatan Keluarga Serui Laut Arui Sai masa bhakti 2024 – 2027 se Kota Jayapura yang berlangsung di Aula Kanwil BPN Papua, Dok IX Jayapura Utara, Kota Jayapura, Sabtu, 8 Juni 2024.
Kapolda Mathius Fakhiri menilai terbentuknya ikatan-ikatan keluarga besar atau sub suku atau paguyuban masyarakat ini sangat baik karena untuk kepentingan ikatan keluarga atau sub suku yang ada di Tanah Papua.
“Saya berharap ini akan tumbuh, disamping itu bisa mempersatukan mereka di perantuaan khususnya di Kota Jayapura, agar saudara-saudara mereka terkontrol dengan baik dan berapa jumlah sub suku yang ada,” kata Irjen Mathius Fakhiri.
Menurutnya, terbentuknya kepengurusan Ikatan Keluarga Serui Laut ini, tentu akan berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Ia mencontohkan jika dari sisi keamanan, jika terjadi kejadian tertentu, maka untuk menyelesaikan permasalahan itu, bisa langsung bersama dengan pengurus ikatan keluarga atau paguyuban masyarakat tersebut.
“Kalau Kapolda, dia punya kepentingan, jika ada kejadian-kejadian saya bisa menghubungi para ketua-ketua ikatan atau paguyuban,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Kapolda Mathius Fakhiri, di Papua ada beberapa kejadian-kejadian yang luar biasa di tahun 2019, meninggalnya Wagub Klemen Tinal, meninggalnya Anggota DPR dan terakhir kejadian meninggalnya Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa waktu lalu.
“Kalau saya mengetahui ketua ikatan atau paguyuban kan enak, saya tinggal telepon untuk meminta mereka menenangkan warganya dan kita bisa datang untuk memberikan pencerahan dan menenangkan mereka, itu kan bagus, sehingga saya punya kepentingan untuk bisa hadir di tengah-tengah ikatan keluarga atau paguyuban ini,” ujarnya.
Kapolda Mathius Fakhiri berharap akan muncul semua ikatan keluarga yang merantau di Kota Jayapura, sehingga jika berkolaborasi maka ke depan Papua akan hebat dan tentunya jika ikatan keluarga ini kuat, diharapkan akan melahirkan Papua menjadi tanah damai, tanah yang spesifik, berbudaya dan mengakar di tengah-tengah ikatan keluarga besar semua orang Papua.
“Sekali lagi saya sampaikan ikatan – ikatan keluarga atau paguyuban ini, hadir untuk meningkatkan kebersamaan, kebersamaan sisi kultur dan tentunya untuk Papua yang besar. Satu Papua untuk semua, Papua untuk Satu,” pungkasnya. (bat)
