JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ketua KNPI Kabupaten Sarmi Billy F Kreuw menyoroti pernyataan yang mengatasnamakan pemuda jelang Pilkada Sarmi pada November 2024.
“Saya sebagai Ketua KNPI yang struktur organisasinya jelas hingga ke distrik mengingatkan untuk tidak mengklaim pernyataan sepihak membawa nama atau mengatasnamakan pemuda dalam membuat pernyataan terkait bakal calon bupati yang maju di Sarmi,” tegas Billy Kreuw, Kamis, 8 Agustus 2024.
Billy Kreuw juga mendukung langkah Ketua DPD Partai Gerindra Papua, Yanni, SH, MH, MSos yang akan maju pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Sarmi.
Apalagi, Billy mengakui mengetahui sosok Anggota DPR Papua itu, sehingga tak asing baginya.
“Ibu Yanni bukan wajah baru. Beliau semenjak lama seringkali turun ke Sarmi, dan undang-undang jelas tidak ada larangan, baru kenapa tidak boleh maju, mengaku nasionalis harus tunduk pada aturan yang berlaku,” ujarnya.
Billy Kreuw yang juga Tokoh Adat Suku Manirem Sarmi ini, mengaku aneh dengan pernyataan-pernyataan yang melarang Ketua DPD Partai Gerindra Papua agar tidak maju sebagai bakal calon Bupati Sarmi.
“Ini ada apa? Boleh saja kami curiga, karena dukungan dari tokoh adat semua sudah ke Ibu Yanni. Mereka jelas mewakili masyarakat adat, lalu yang bilang menolak itu mewakili siapa?,” ujarnya heran.
Ia menilai sosok Ibu Yanni memiliki niat baik untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sarmi dan kedekatan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto akan membawa dampak yang signifikan untuk kemajuan di kota ombak tersebut.
“Ibu Yanni punya niat baik untuk membangun Sarmi dan kita menyambut dengan tangan terbuka, visi dan misi beliau untuk Sarmi menjadi lebih maju adalah harapan yang tengah dinanti oleh masyarakat,” tandasnya.
Ditambahkan, langkah Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Papua, Yanni untuk maju sebagai bakal calon Bupati Sarmi sudah tepat dan tidak ada aturan yang melarang pencalonannya di Pilbup Sarmi.
Ia mengingatkan agar seluruh komponen pemuda tetap bersatu dan tidak dipengaruhi oleh siapapun untuk membuat pernyataan sepihak yang mengarah pada ‘black champaigne’ terhadap bakal calon kepala daerah atau kandidat tertentu. (bat)
