PAPUA  

Alexander Gobai Belum Akui Terpilihnya AGW sebagai Ketua KNPI Papua

Kandidat Ketua KNPI Papua, Alexander Gonsalves Gobai.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com  – Salah satu bakal calon kandidat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, Alexander Gonzalves Gobai, SE (AGG) hingga kini belum mengakui terpilihnya Albert G. Wanimbo (AGW) secara ‘aklamasi’ sebagai Ketua KNPI Papua untuk kedua periodenya.

Sebab, kata Alexander Gobai, prosesi Musyawarah Daerah (Musda) KNPI di Hotel Aston Jayapura, 24-26 Januari 2022, yang dijadwalkan  dimulai dari sidang Pleno I, II, III dan IV, namun tidak dilakukan secara transparan, terhomat dan bermartabat.

“Kami melihat, Musda versi Noer Fajriansyah itu, mengindikasikan banyak pelanggaran yang dilakukan. Melanggar AD/ART, Peraturan Organisasi, jadwal kegiatan Musda tidak transparan dan masih banyak dugaan pelanggaran lainnya.  Hal ini mesti dievaluasi kembali semua pihak, termasuk Pemerintah Papua,” Kata Gobai kepada wartawan di Abepura, Sabtu, 29 Januari 2022.

Padahal, lanjut Alex Gobai, pelaksanaan Musda harus mendepankan prinsip – prinsip dan nilai – nilai organisasi, sehingga pelaksanaan Musda itu dapat berjalan baik, meski ada permainan di dalamnya. Hal itu wajar-wajar saja. Oleh sebab itu, ia menilai bahwa patut seluruh forum mencurigai bahwa Musda KNPI Ke XV tidak berbobot.

Alex Gobai mengungkapkan, sejak dibentuk Panitia Musda, baik itu OC dan SC KNPII Papua, tidaklah konsisten dengan semua tahapan-tahapan menuju Musda KNPI Ke XV. Apalagi, DPD II KNPI Kabupaten/Kota tidak memehuhi kuota 50:1. Hanya 7 Kabupaten yang definitif, diantaranya, KNPI Paniai, Deiyai, Dogiyai, Mimika, Keerom, Merauke dan Supiyori. Dan masih banyak masalah yang bertentangan dengan konstitusi organisasi KNPI.

“Kami lihat memang banyak kecurangan yang dilakukan Panitia, sehingga semua tahapan-tahapan dilakukan sesuka-sukanya mereka. Ini tidak boleh terjadi dan harus ditinjau kembali sesuai mekanisme organisasi KNPI,” tandasnya.

Menurutnya, jika dari awal sudah berantakan, mestinya pelaksanaan Musda pun, semua berkas bakal calon harus diterima dan ditetapkan, mesti ada kekurangan rekomendasi dan berkas lainnya.

“Ujung Musda kan pemilihan. Calon kandidat harus bertarung secara demokrasi. Jangan bermain untuk menggugurkan bakal calon lainnya karena alasan berkas belum lengkap. Semua tahapan kita sudah ikuti dan berjalan baik dan terhormat. Maka, SC dan pimpinan sidang harus terima dan bertarung secara demokrasi, jangan aklamasi,” tandasnya.

Untuk itu, dengan kejadian AGW ‘diaklamasikan’ dengan menggugurkan bakal calon lainnya, menurut Alex Gobai, sangat tidak wajar dan tidak terhormat.

“Saya mau bertarung di kompetisi ini, karena ini ajang pemuda yang hadir tiga tahun sekali. Bukan untuk menggugurkan bakal calon kandidat lainnya. Kalau aklamasi, saya tidak akui,” ujarnya.

Alex Gobai berharap, masalah KNPI sangatlah kompleks, mudah-mudah susah. Untuk itu, ketua MPI, senior dan Pemerintah Papua untuk dapat selesaikan masalah ini secara bermartabat sesuai konstitusi organisasi KNPI. Karena, jangan sampai dengan masalah ini, pemuda dikotak-kotakan dan mudah terpecah belah. (bat)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *