BPJS Ketenagakerjaan Jayapura Gandeng Tomas Sosialisasikan Program Jamsos BPU

Suasana sosialisasi Jamsos BPU yang dilakukan BPJS Cabang Jayapura di Sentani, kemarin.
banner 120x600

SENTANI, Papuaterkini.com – BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Papua Jayapura menggandeng tokoh masyarakat (Tomas) di Kampung Sereh untuk melakukan sosialisasi program jaminan sosial bagi tenaga kerja informal atau bukan penerima upah (BPU).

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Papua Jayapura I Ketut Arja Laksana kepada wartawan, Rabu 23 Februari 2022 mengatakan, program Bukan Penerima Upah (BPU) tersebut ditujukan untuk para pekerja informal dan mandiri seperti pekerja bangunan, sopir taxi (angkot), buruh angkut pasar, tukang ojek, pedagang sayur, penjual pinang dan lain sebagainya.

Para peserta BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah akan mendapatkan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Sedangkan untuk program jangka panjang yaitu, Jaminan Hari Tua (JHT) juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Non Penerima Upah.

“BPJS Ketenagakerjaan ini adalah badan penyelenggara jaminan sosial yang ditunjuk oleh Negara atau pemerintah. Di mana, BPJS ini ada dua yakni BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Untuk program kami di BPJS Ketenagakerjaan itu tergantung segmen. Kalau segmen pekerja formal itu ada empat (4) yakni, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun dan ditambah satu lagi yang terbaru adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan atau JKP, itu yang tanpa iuran,” jelas I Ketut Arja Laksana usai kegiatan sosialisasi tersebut.

“Sedangkan segmen pekerja informal atau Bukan Penerima Upah itu ada tiga program yakni, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT), jadi tidak bisa ikut jaminan pensiun dan juga tidak bisa mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan. Itu kalau segmennya informal,” tambahnya.

Bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, kata I Ketut Arja Laksana, selain mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batas, kemudian pengganti penghasilan yang hilang dan santunan kematian.

“Para peserta juga akan mendapatkan beasiswa untuk anaknya,” kata Ketut Arja Laksana.

Dengan digelarnya sosialisasi tersebut, Ketut Arja Laksana berharap masyarakat akan mengetahui manfaat yang dapat diterima dengan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan melalui para peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut.

“Jadi, rangkaian kegiatan hari ini, kebetulan kami mendampingi bapak Melkiades Laka Lena selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, yang memang membidangi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Ya, kebetulan beliau ada kunjungan kerja di Papua. Pertama, dengan BKKBN dan BPJS Ketenagakerjaan, kemudian memberikan bantuan iuran untuk warga di Kampung Sereh sebanyak 200 orang pekerja informal,” bebernya.

“Itu iurannya untuk dua program selama tiga bulan. Besar harapan kami, mudah-mudahan warga atau pekerja informal di Kampung Sereh ini tetap dalam keadaan sehat dan selamat. Setelah tiga bulan, secara mandiri dengan kesadaran mereka sendir untuk melanjutkan pembayaran iuran program BPJS Ketenagakerjaan. Karena ini manfaatnya besar sekali dengan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya. (Irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *