JAYAPURA, Papuaterkini.com – Meski saat ini, pemekaran atau pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua masih dalam pembahasan ditingkat pusat, namun tampaknya telah diantisipasi oleh DPW Partai NasDem Provinsi Papua.
Bahkan, dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Partai NasDem Provinsi Papua yang digelar di Hotel Suni Abepura, 1 – 2 April 2022, Partai NasDem juga memperhitungkan pemekaran provinsi itu, termasuk target pemenangan pemilu 2024 setiap provinsi.
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua, Mathius Awoitauw mengatakan jika semua DPD kabupaten/kota telah membuat keputusan dan sudah memprehatikan hasilnya untuk menjadi keputusan DPW.
“Raker memberi amanat DPW Nasdem Papua untuk memperjuangkan. Bahwa kita sudah menang Pemilu 2019, tapi kita akan menang lebih besar lagi di Pemilu 2024,” kata Mathius Awoitauw usai penutupan Rakerwil.
Bahkan, Partai NasDem bertekad untuk merebut semua Gubernur dan semua Ketua DPR provinsi dan kabupaten/kota dalam pemilu 2024 nanti.
“Termasuk rebut Gubernur, Partai NasDem akan merebut semua Gubernur, semua Ketua DPR provinsi dan kabupaten/kota akan kita rebut,” tandasnya.
“Itu rencana kita dan kami sangat optimis itu tercapai. Kita sebagai partai pemenang, termasuk di DPR kabupaten/kota, sehingga itu jadi modal dasar,” sambungnya.
Apalagi, lanjut Bupati Jayapura ini, banyak orang baru yang masuk ke Partai NasDem, tentu menjadi modal luar biasa, sehingga ia sangat optimis dengan adanya beberapa bupati baru masuk Partai NasDem sehingga bisa menguasai Pegunungan Tengah, Papua Selatan, Tabi – Seireri dan melirik wilayah Meepago.
Bahkan, diakui Mathius Awoitauw jika Partai NasDem Papua telah melihat data termasuk kekuatan dan kelemahan pada Pemilu 2019 dan menyelesaikan permasalahan itu.
Untuk itu, lanjut Mathius Awoitauw, Partai NasDem di Papua menargetkan untuk menyumbang 8 – 12 kursi DPR RI jika terjadi pemekaran 4 provinsi di Papua.
“Kita target sumbangkan kursi DPR RI, kalau misalnya menjadi 4 provinsi, maka kita akan sumbangkan 8 – 12 kursi DPR RI. Itu menjadi semacam angka yang diurutkan kebawah, tentu akan memberikan dampak yang sama juga perolehan kursi untuk DPR Papua dan DPR kabupaten/kota,” ujarnya.
Soal target provinsi, Mathius Awoitauw menjelaskan jika dibagi 4 provinsi, paling tinggi 45 kursi masing-masing provinsi itu. Jika dibawah 1 juta penduduk, itu bisa 35 kursi.
“Dengan standar itu, kalau DPR RI seperti itu, pasti tidak beda jauh target perolehan kursi DPR Papua dan DPR kabupaten/kota,” tandasnya.
Partai NasDem yakin pemekaran provinsi di Papua akan jadi? Mathius Awoitauw mengatakan jika pemekaran provinsi itu merupakan undang – undang.
“Ini kan undang – undang, bukan Nasdem yang yakin, tapi Negara ini. Undang –undang telah dibahas dan aspirasi dari berbagai masyarakat adat itu sudah ada,” katanya.
“Bahkan, Papua Selatan dan Saereri sudah berjuang 20 tahun untuk pemekaran provinsi, termasuk ia mendengar di Papua Tengah itu mereka telah berjuang 12 tahun, kemudian Papua Pegunungan dimana saat itu, Gubernur menjadi Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan itu, mereka sudah bicarakan pemekaran. Jadi, kalau sekarang berubah, ya saya pikir data yang akan membuktikan itu,” tambahnya.
Dengan demikian, kata Mathius, maka hanya tinggal Tabi saja, berarti provinsi induk ada di wilayah Tabi.
Untuk itu, Mathius Awoitauw mengakui dalam rakerwil ini, Partai NasDem sudah prediksi terhadap pemekaran provinsi di Papua, sehingga sudah menargetkan perolehan kursi maupun untuk merebutkan kekuasaan.
Bahkan, dalam rakerwil ini, KPU Papua juga presentasikan alternative terhadap pemekaran provinsi. Bahwa untuk provinsi ini, datanya seperti itu.
“Kita sudah alternative pertama untuk satu provinsi dan alternative kedua untuk empat provinsi, kita sudah perhitungkan dalam raker ini. Kita harus mempersiapkan keduanya,” pungkasnya. (bat)
Respon (1)