Danrem: Korban Pembantaian KKB di Nduga Murni Pelaku Ekonomi, Bukan Inteligen

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring diwawancarai wartawan, Selasa, 19 Juli 2022.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring menegaskan bahwa 13 orang korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nonggolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, 16 Juli 2022, murni merupakan para pelaku ekonomi di daerah itu. Mereka bukan aparat inteligen seperti yang sering dituduhkan kelompok bersenjata tersebut.

Selama ini, KKB sering berdalih melakukan aksi pembunuhan terhadap warga sipil tak berdosa itu, lantaran mereka menuduh warga sipil itu sebagai inteligen.

“Para korban pembantaian di Kampung Nonggolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga ikut dalam berbagai pembangunan di daerah itu. Meskipun mereka bekerja di bidang perekonomian yakni pedagang, sopir dan tukang, mereka ikut membangun Nduga. Mereka bukan orang-orang yang sering disebut sebagai intel, itu tidak benar. Mereka murni pelaku-pelaku ekonomi,” tegas Danrem JO Sembiring di Jayapura, Selasa, 19 Juli 2022.

Terkait adanya laporan penemuan jenasah seorang warga di sepanjang Kali Kote, Nduga, Senin, 18 Juli 2022, Danrem Jo Sembiring mengatakan jika Selasa, 19 Juli 2022 siang, pihaknya melakukan cross ceck terhadap informasi itu. Sebab, kelompok – kelompok tersebut masih berada di wilayah Kenyam.

Yang jelas, lanjut Danrem JO Sembiring, jika prajurit TNI bersama Polri masih melakukan pengamanan di wilayah itu. Sebab, masyarakat terutama pelaku ekonomi non Papua masih tinggal di Kota Kenyam, Kabupaten Nduga.

“Jadi, siang ini mereka melakukan pengecekan informasi itu. Kita sedang tunggu informasinya. Tapi, tentunya pengamanan masih dilakukan,” ujarnya.

Danrem mengatakan jika olah TKP telah dilakukan aparat kepolisian didukung TNI dan data-data inteligen terhadap informasi pembantaian warga sipil di Nduga itu terus diupdate, sehingga akan ada langkah-langkah yang akan dilakukan TNI – Polri dalam rangka Polri melakukan penegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku pembantaian sadis terhadap warga sipil di Nduga itu.

“Tentu Korem akan mendukung hal itu. Yang pasti, kita mendukung tugas-tugas yang dilakukan aparat kepolisian,” tandasnya.

Ditanya apakah ada penambahan pasukan dari Korem 172/PWY? Danrem JO Sembiring menambahkan, jika untuk sementara pasukan yang ada diberdayakan, sambil melihat perkembangan dinamika situasi di Nduga. Jika diperlukan, tentu pihaknya akan mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki.

TKP pembantaian terhadap warga sipil yakni di Kampung Nonggolait itu, jelas Danrem JO Sembiring, merupakan kampung yang berada di jalur menuju ke Batas Batu, dimana rute Batas Batu – Kenyam itu yang dilalui untuk pengiriman logistik via angkutan air.

“Jadi, tempat rute lewat ini, sempat beberapa kali prajurit kita dihadang, ada sopir yang ditembak juga. Kampung itu memang cukup ramai dan disana memang ada pendatang yang membuka warung. Jarak dari Kenyam ke titik kejadian itu sekitar 6 Km,” jelasnya.

Soal awalnya disinyalir pelaku pembantaian adalah KKB pimpinan Army Tabuni, Danrem JO Sembiring menyebut jika untuk di Nduga ini, didominasi oleh kelompok-kelompok anak muda yang usianya 20 – 25 tahun. Bahkan, ada yang masih berusia dibawah 20 tahun.

“Kalau dibilang kelompok baru, tidak juga. Tapi mereka ini kerap merangkul sebaya mereka untuk bergabung. Mereka tetap bagian dari Kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya. Tidak ada kelompok lain, mereka tetap dibawah komando Egianus Kogoya,” ungkapnya.

Bahkan, Danrem JO Sembiring menyebut identitas mereka telah diketahui. “Nama-nama dan foto mereka, saya pikir sudah dipegang oleh aparat kepolisian, termasuk intel kita,” tandasnya.

Beberapa hari pasca pembantaian warga sipil di Nonggolait, Danrem JO Sembiring menambahkan jika situasi di Kota Kenyam, aktivitas ekonomi masih berjalan, tokoh dan kios masih ada yang buka. Namun, dampak itu, khususnya bagi masyarakat non Papua, masih ketakutan lantaran adanya pembantaian itu.

“Aparat TNI – Polri terus mengamankan perimeter wilayah yang masuk di Kota Kenyam, Kabupaten Nduga,” pungkasnya.(bat)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *