Pertina Ancam Mundur dari Peserta Porkab II Kabupaten Jayapura

Jhon Mauridz Suebu, Ketua Komisi Hukum Pertina Kabupaten Jayapura.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Pertina Kabupaten Jayapura mengancam akan mengundurkan diri sebagai peserta Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) II Kabupaten Jayapura tahun 2022. Mereka beralasan lantaran tidak ada tidak adanya keterbukaan dari Panitia Porkab II Kabuapten Jayapura dalam hal biaya pelaksanaan dan perlengkapan pertandingan terhadap cabang olahraga Tinju.

“Sebagai harapan, kami dengan tegas minta agar Panpel Porkab II Kabupaten Jayapura 2022 segara untuk melakukan berita acara penyerahan bahan atau alat-alat pertandingan dan juga keuangan pelaksanaan Cabor tinju,” kata Ketua Komisi Hukum Pertina Kabupaten Jayapura, Jhon Mauridz Suebu dalam pesan elektronik yang dikirim ke media, Selasa, 12 Juli 2022.

Jhon Mauridz Suebu menegaskan, jika ini lambat ditanggapi oleh panitia Porkab, maka Pertina Kabupaten Jayapura akan mengundurkan diri sebagai peserta Porkab II 2022. Kemudian, langkah selanjutnya, pihaknya akan melaporkan ke pihak terkait dan akan melakukan gelar perkara terhadap penolakan Porkab yang dilakukan oleh Pertina.

Keikutsertaan Pertina Kabupaten Jayapura, lanjut Jhon Suebu, bisa ikut mensukseskan Porkab II 2022. Jika Panitia Porkab II terbuka dalam hal perlengkapan pertandingan dan biaya pelaksanaan kepada Cabor Tinju. Sebab, pelaksanaan Porkab II telah bergulir yakni, pembukaan Porkab II telah dilakukan di Stadion Barnabas Youwe, Minggu, 10 Juli 2022, namun panitia Porkab II gagal menyediakan alat dan pendanaan bagi cabor tinju.

Menurutnya, RAB telah diajukan Pertina Kabupaten Jayapura per 7 Juni 2022 lalu itu adalah kebutuhan keikutsertaan cabor tinju dalam Porkab II Kabupaten Jayapura. Namun, hingga saat ini, cabor tinju seolah dipimpong.

“Kami berkordinasi dengan bidang lain, malah diarahkan ke bidang lain hingga di bidang yang lain juga di arahkan lagi ke bidang yang lainnya. Kami juga menemukan keganjalan disini, karena kami sebagai orang-orang yang memahi kebutuhan tinju mengajukan alat-alat kebutuhan. Namun, panitia Porkab yang belanjakan. Sebenarnya wajar – wajar saja, tetapi apa yang dibelanjakan itu tidak sesuai standar yang di butuhkan oleh PERTINA,” tandasnya.

“Hal itu sangat berdampak bagi para atlit saat bertanding. Karena itu, disini saya ingin memberikan contoh sarung tinju, yang tidak sesuai dengan timbangan atlit. Seorang atlit bisa dapat memberikan hasil yang maksimal, maka itu harus memiliki alat yang sesuai standarnya. Sebab, di cabor tinju itu ada 2 kategori, yaitu putra dan putri. Bahkan, panitia Porkab menawarkan ke Pertina, kalau boleh untuk cabor tinju hanya ada 2 kelas, itukan lucu,” sambungnya.

Apalagi, imbuh Jhon Suebu, di dunia tinju, dua kelas itu berada di tingkat nasional atau internasional, bukan di tingkat Yut dan Elit. Sebab, Yut dan Elit itu tingkatan bermainnya berada di tingkat kegiatan seperti Porkab, Porda (Porprov) dan ajang lainnya di tingkat daerah semacam Porkab II kali ini.

Mestinya, dua kelas yang ditawarkan Panpel Porkab II tahun 2022, itu sebenarnya boleh dilaksanakan. Tapi, ada tahapannya yang harus dilaksanakan di tingkat distrik (Pordis) dan hasilnya di bawah ke tingkat Porkab.

Ia menegaskan, sesuai tahapan pelaksanaan pertandingan cabor Tinju, pihak Pertina melalui kepemimpinan Benyamin Yarisetouw selaku ketua telah siap 95 persen.

Untuk diketahui, atlet cabor tinju ini yang ikut dalam Porkab II ini berjumlah 70 orang. “Jadi, para atlet ini sudah siap untuk bertanding dan sekarang sudah berada di tempat penampungan. Cuma karena peralatan-peralatan itu yang belum ada, sehingga kami belum bisa memulai pertandingan ini. Karena memakan waktu yang cukup lama dan juga saat berada di penampungan butuh biaya. Apalagi di panitia distrik ada yang memberikan bantuan dan tidak memberikan bantuan ke sasana. Ini sangat fatal jika terus mengulur-ulur waktu, karena itu bisa menjadi sebuah persoalan dan berdampak bagi para atlet maupun pelatih,” pungkasnya.(irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *