Jhon Gobai Apresiasi Dishut Papua, CDK Mimika Latih Kelola Mangrove di Pigapu

Anggota DPR Papua Jhon NR Gobai berbincang dengan Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Mimika, Maryana Hamadi terkait pembinaan Kelompok Tani Hutan di Kampung Pigapu, Wania, Mimika.
banner 120x600
banner 468x60

MIMIKA, Papuaterkini.com – Kantor Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Provinsi Papua Timika selama ini telah mendampingi mama mama di Kampung Pigapu, Distrik Wania, Kabupaten Mimika untuk mengolah Mangrove.

MIMIKA, Papuaterkini.com – Kantor Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Provinsi Papua Timika selama ini telah mendampingi mama mama Mimika untuk mengolah Mangrove.

Mangrov atau dalam bahasa setempat disebut Mangi Mangi atau bakau di Mimika banyak produk yang telah dihasilkan oleh mama-mama ini antara lain kue, lulur dan teh di Kampung Pigapu, Distrik Wania, Kabupaten Mimika.

Bahkan, Kantor Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Timika juga bekerjasama dengan beberapa institusi antara lain BRIN dan Yayasan Sahul Indonesia telah mendampingi beberapa kelompok binaan di Mimika.

Hal itu disampaikan Maryana Hamadi, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Mimika dalam pertemuannya dengan Anggota DPR Papua John NR Gobai yang sedang melakukan reses di daerah pengangkatannya termasuk Kabupaten Mimika, Sabtu, 14 Agustus 2022.

Baca Juga : Kelompok Tani Hutan Mimika Keluhkan Penjualan Teh Mengrove, Mama Belinda: Kami Minta Pemerintah Bantu

“Kami telah mendampingi mereka di Timika. Sebelumnya, Kantor Dinas Kehutanan di Mimika juga telah mendatangkan pelatih dari Bali untuk mengajarkan mama-mama Mimika untuk mengelola Mangrove menjadi beberapa produk yang dapat dipasarkan kepada siapa saja, produk Mangrove yang dihasilkan juga telah dilakukan uji lab di Balai POM Jayapura untuk melihat apakah terdapat logam berat di sana atau tidak. Ternyata dari hasil uji lab tersebut tidak terdapat logam berat di dalam lahan Mangrove yang dilakukan oleh mama-mama di Mimika. Produknya juga dikirim ke gerai milik Dinas Kehutanan Papua di Jayapura dan dijual di sana,” jelasnya.

Selain itu, Maryana Hamadi menjelaskan, dalam membangun rumah produksi di Kampung Pigapu, Distrik Wania, Kabupaten Mimika untuk pengolahan Mangrove menjadi teh, pihaknya terkendala lantaran plafon dana yang dimiliki sangat kecil, sehingga tidak dapat berbuat banyak.

Mereka hanya dapat mengambil Mangrove dari masyarakat,  kemudian sedikit mengolah, dapat memberikan oleh-oleh dan dikirimkan ke galeri Dinas Kehutanan di provinsi.

Dikatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Bank Papua untuk pada hari tertentu dapat menuju ke Kampung Pigapu dan mengambil tabungan dari masyarakat.

Mendengarkan keterangan tersebut, Anggota DPR Papua John NR Gobai, mengapresiasi langkah dan program yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Papua melalui Cabang Dinas Kehutanan di Mimika, yang telah melatih mama-mama Mimika untuk mengelola Mangrove menjadi beberapa produk olahan.

Jhon Gobai menekankan untuk pemerintah provinsi agar dapat memberikan perhatian kepada masyarakat yang kreatif mengelola potensi yang ada di sekelilingnya.

“Pemprov Papua perlu memberikan perhatian kepada sektor ekonomi agar kreativitas masyarakat dapat didukung dengan baik dan  UPT yang terkait dapat bekerjasama langsung dengan masyarakat dapat diberikan dana yang cukup untuk kepentingan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” katanya.

Apalagi, imbuh Jhon Gobai, potensi Mangrove yang besar ada di Selatan Papua ini merupakan sebuah peluang yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah untuk membina masyarakat yang ada disekitar hutan Mangrove sehingga hutan itu memberikan manfaat ekonomi terutama pendapatan masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika.

Dalam pertemuan itu, John gobai juga didampingi oleh Kepala Loka POM Mimika, Lukas Bosco Nugroho. John Gobai  juga sempat melihat produk yang dihasilkan dari Mangrove berupa teh dan stik dari Mangrove serta mendengar langsung dari staf Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Timika. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *