JAYAPURA, Papuaterkini.com – Masyarakat yang ada di beberapa kampung di perbatasan Kota Jayapura, Papua, Republik Indonesia dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG) tepatnya di Kampung Skouw Mabo, Skouw Yambe dan Skouw Sae, Distrik Muatatami mengharapkan adanya perhatian pemerintah untuk pengembangan pariwisata di Kampung Skouw Yambe, Skow Mabo, Skow Sae.
Dalam rangka pengembangan pariwisata ini, masyarakat juga mengharapkan adanya talud penahan ombak, karena kampung ini langsung berhadapan dengan Lautan Pasifik yang tentu akan mengganggu aktivitas masyarakat ketika air laut naik dan ombak yang besar.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Kelompok Khusus DPR Papau bersama dengan Masyarakat Skouw Mabo, Muaratami, Kota Jayapura di Balai Kampung Skouw Mabo, 31 Agustus 2022.
Pertemuan itu, dihadiri langsung Ketua Poksus DPR Papua, Jhon NR Gobai didampingi Anggota Poksus DPR Papua, Yonas Alfons Nussy dan Arnol Walilo.
Masyarakat juga menyampaikan bahwa sepanjang Teluk Numbay, tanah-tanah telah terjual. Sementara di daerah Skouw, tanah-tanah masih menjadi milik masyarakat sehingga untuk pengembangan pariwisata yang berbasis rakyat dapat dikembangkan dengan baik di kampung-kampung ini sehingga dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat di kampung.
Ketua Poksus DPR Papua John Gobai mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kepada pemerintah untuk dapat memprogramkan pengembangan pariwisata di kampung agar dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat dan juga dapat memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Ya, memang ini harus didukung oleh pemerintah dalam pengembangan pariwisata di kampung-kampung yang ada di perbatasan RI – PNG,” katanya. (bat)