Ratusan Pedagang Sayuran Tempati Venue Dayung, Komisi II DPR Papua: Harus Cari Solusi

Ketua Komisi II DPR Papua Mega MF Nikijuluw, SH, MH bersama Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR, SE, SH, MSi, MH mengunjungi para pedagang sayuran di Venue Dayung PON, Jumat, 10 Desember 2022, malam.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ratusan pedagang sayur mayur atau hasil bumi yang selama ini berjualan di Pasar Otonom, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, kini memilih pindah dan berjualan di lokasi eks Venue Dayung PON XXI Papua mulai Jumat, 10 Desember 2022, malam.

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw didampingi Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR meninjau lokasi sementara para pedagang yang biasa jualan malam ini, sekaligus mendengar aspirasi mereka.

Koordinator Pedagang, Pribadi mengungkapkan jika ada 250 pedagang dari Arso Keerom, Koya, Kilo 9 yang kini memilih jualan di eks Venue Dayung PON ini.

Mereka pindah ke lokasi baru ini, menurut Pribadi, lantaran selama jualan di Pasar Otonom selama 2 tahun ini, akhirnya tempat jualan mereka dieksekusi tanpa ada solusi dan tempat bagi para pedagang sayuran ini.

“Jadi, kita selama 4 hari ini hanya dijanji dengan tempat jualan ukuran 2,5 meter, tapi hasilnya tidak ada. Jadi, selama 4 hari ini, kita terkatung-katung di sana tanpa ada penjelasan,” katanya.

Diakui, sebenarnya di Pasar Otonom Kotaraja itu, ada tempat untuk jualan, namun tidak memadahi. Sedangkan, para pedagang sayur mayur atau hasil bumi ini, terdapat sebanyak 250 orang, sedangkan tempat yang ada hanya 130 mobil.

“Jadi, jika memang teman-teman tidak ada tempat, kita tidak bisa tempatkan disitu. Kemarin sebenarnya kita sudah mau atur baik, sudah kita tarik tali dan mau undi nomornya, namun karena ada sesuatu hal yang oknum disitu yang membuat kita sakit hati, sehingga kita langsung balik kanan,” ujarnya.

Para pedagang sempat berjualan di pinggir jalan dekat Pasar Otonom, kemudian diarahkan di Koya Barat. Namun, terlalu jauh dan tidak ingin mematikan penghasilan para pedagang di Koya hingga akhirnya pindah ke Venue Dayung PON Papua.

“Teman-teman pedagang sudah sepakat, jika memang belum ada solusi di sana, belum bisa disediakan tempat, kita belum mau masuk ke sana dan akan bertahan di tempat ini,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap ada solusi dari Pemkot Jayapura terhadap ratusan pedagang sayuran yang berjualan di Pasar Otonom, Kotaraja ini.

“Sebenarnya Pemkot Jayapura sudah memberi tempat buat kita, berupa los ukuran 2,5 meter. Tapi itu berupa meja, tapi karena posisi kita ini sebagai pedagang langsung dari petani, itu tidak pas jika ditempatkan di meja. Kami sempat minta kepada ibu kepala pasar untuk ditempatkan di lapangan luas saja agar bisa jualan, yang penting kita diijinkan sesuai jumlah dan meminta bangun atap saja, tidak perlu mewah dan meja,” imbuhnya.

Menanggapi aspirasi itu, Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH, MH mengakui jika kunjungan itu mendadak lantaran ada permasalahan dari para pedagang sayur dari Keerom, Koya, Kilo 9 dan sekitarnya yang selama ini jualan di Pasar Otonom Kotaraja.

“Mereka ada 250 pedagang, namun yang disiapkan di Pasar Otonom hanya 100 tempat saja. Mereka sebenarnya sudah nyaman di sana, namun ada oknum-oknum istilah ‘mafia’ yang mengusir mereka tidak boleh jualan disana, sehingga lapak-lapak mereka dibongkar, sehingga kasihan mereka mau jualan dimana?” katanya.

Akhirnya, ujar Mega, para pedagang ini akhirnya menempati eks Venue Dayung PON Papua di Jalan Holtekamp untuk berjualan.

Ketua Komisi II DPR Papua Mega MF Nikijuluw, SH, MH bersama Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR, SE, SH, MSi, MH mendengar aspirasi dari para pedagang sayuran di eks Venue Dayung PON, Jumat, 10 Desember 2022, malam.

“Kami hadir pada malam ini, untuk mencari solusi bersama dan kami undang juga Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Papua sehingga kami mau menyurat kepada Pemkot Jayapura untuk duduk bersama dengan dinas terkait dan bapak Pj Walikota untuk mencari solusi menyelesaikan masalah ini, untuk bagaimana mereka berjualan, supaya mereka bisa dibuatkan lapak-lapak dan tidak seperti ini kasihan kehujanan,” ujarnya.

Yang jelas, Politisi PDI Perjuangan ini berharap agar Pemkot Jayapura memberikan perhatian kepada ratusan pedagang sayuran ini, dengan menyiapkan satu tempat kepada para pedagang ini.

Apalagi, imbuh Mega, jika para pedagang sayuran mayur ini, merupakan penyangga ekonomi di Kota Jayapura. “Jika tidak ada mereka, bagaimana terjadi inflasi terus kan? Karena ada mereka, ya kita bersyukur bahwa mereka itu menunjang masyarakat yang ada di Kota Jayapura, sehingga diharapkan segera dicarikan solusinya bersama,” imbuhnya.

Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR menambahkan jika mereka jualan di eks Venue Dayung PON lantaran tidak tersedianya tempat di Pasar Otonom, Kotaraja. Sebab, diketahui di Pasar Otonom tengah direnovasi.

“Tetapi, Pemkot Jayapura pada saat ini tidak memberi tempat mereka untuk berdagang bagi ratusan para pedagang sayuran asal Koya, Arso dan Kilo 9 ini. Oleh karena itu, kami datang melihat kesini untuk mencari solusi yang terbaik, karena pedagang ini tidak bisa kita biarkan begini saja,” kata Mustakim.

Apalagi, lanjut Politisi Partai Demokrat ini, para pedagang sayuran adalah penopang ekonomi sirkulasi kebutuhan akan pangan di Kota Jayapura. Jika tanpa mereka, maka masyarakat Kota Jayapura akan kesulitan mencari kebutuhan sayur mayur.

“Tidak akan mungkin kita datangkan sayur mayur dari luar. Oleh karena itu, pedagang lokal ini harus kita lindungi dan kita cari solusi dan cari tempat yang baik untuk mereka berdagang,” imbuhnya. (bat)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *