Maknai Idul Adha, KKM Berbagi Daging Qurban ke Ratusan Kaum Dhuafa

banner 120x600
banner 468x60

Ketua KKM Kota Jayapura, H. Kumar, S.Ag, SH, MH bersama warga Maros saat menyaksikan pemotongan hewan qurban

JAYAPURA, papuaterkini.com– Kerukunan Keluarga Maros (KKM) kota Jayapura melakukan pemotongan hewan qurban sebayak 4 ekor sapi bertempat di jalan Kali Acai , Abepura, Jumat (31/6).

Daging dari hewan qurban tersebut langsung di distribusikan kepada kaum Dhuafa’ sebayak 350 paket. Tahun ini KKM Kota Jayapura mengalami peningkatan memotong 4 ekor hewan qurban dibanding tahun sebelumnya yang memotong 3 ekor sapi.

Ketua KKM Kota Jayapura, H. Kumar SH, MH mengatakan bahwa esensi berqurban sesungguhnya adalah bagaimana agar setiap pribadi bisa berbagi untuk kepentingan orang banyak, berkorban dari sifat-sifat mementingkan diri sendiri, dan semua sifat yang tidak terpuji harus kita korbankan utk membangun sebuah tatanan masyarakat menuju Badatun tayyibatun warabbun Ghofur.

Kumar menambahkan, memasuki tahun politik ini, dirinya mengajak semua masyarakat mempererat silaturahmi, bangun kebersamaan dan yang terpenting adalah menjaga ketentraman dan keamanan agar perekonomian kita Jayapura segera kondusif.

“Pada Saat ini di tempat nan jauh di sana, di tanah suci Makkah, tempat terpancarnya fajar Islam, umat Islam, tamu Allah, yang sedang menunaikan ibadah haji berkumpul dipadang arafah dengan rangkaian yang sama dengan ucapan takbir mereka memenuhi undangan Allah, membuktikan ketaatannya, menunaikan ibadah haji dengan pakaian yang sama, sebagai pertanda bahwa dihadapan allah kita semua adalah sama. Tidak ada perbedaan mana orang kaya dan miskin, mana pejabat mana rakyat semua menundukan diri bertafakkur, bertawajju’, dengan penuh tawadhu dan khusu” ujarnya.

Perayaan Idul Adha selalu menjadi momen spesial bagi umat Islam sedunia. Setidaknya ada dua hal pokok, pertama, ibadah haji. Jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk memenuhi rukun Islam yang kelima. Kedua, pelaksanaan kurban atau penyembelihan sejumlah binatang ternak.

Memaknai kisah Nabi ibrahim diuji dalam rumah tangganya oleh Allah SWT. Begitu lama Nabi Ibrahim mendambakan ingin memiliki seorang anak laki-laki yang diharapkan menjadi penerus perjuangannya. Beliau kemudian berdoa dan Allah SWT mengabulkan permohonannya, maka lahirlah Nabi Ismail diusia nabi ibrahim 86 tahun. Namun, begitu Ismail tumbuh menjadi anak yang sholeh, Nabi Ibrahim justru diperintahkan Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih putra kesayangannya. Tentu ini menjadi ujian terberat Nabi Ibrahim dan Ismail juga berada dalam situasi yang sulit, tetapi mereka tetap yakin bahwa ketaatan pada perintah Allah SWT adalah tujuan hidup mereka. Kisah ini terekam dalam (QS. As Saffat Ayat 102).

“Idul Adha memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma’il sebagai wujud ketaatan terhadap Allah SWT. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba” kata Kumar yang juga ketua IKA-PMII Papua.(ab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *