Atasi Kekurangan Stok, PMI Kota Jayapura Sosialisasi Donor Darah dan Gandeng Mitra

Asisten I Setda Kota Jayapura, Evert N Meraudje bersama Ketua PMI Kota Jayapura Rustan Saru dan 7 mitra usai penandatanganan MoU di Hotel Horison Kotaraja.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Untuk menjamin ketersediaan stok darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura terus melakukan sosialisasi donor darah dan menggandeng mitra dalam upaya meningkatkan kesadaran untu donor darah.

Salah satunya, PMI Kota Jayapura menggelar sosialisasi dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 7 mitra di Kota Jayapura yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Abepura, Rabu, 27 Maret 2024.

Ketua PMI Kota Jayapura, Dr Ir H Rustan Saru, MM mengakui, upaya sosialisasi kepada instansi terkait dalam rangka memberikan pemahaman dan informasi tentang tugas dan tanggungjawab PMI dalam pelayanan kepada masyarakat.

Diakui, salah satu kendala yang selama ini dihadapi PMI Kota Jayapura adalah sulitnya mendapatkan donor sukarela dengan optimal sesuai yang dibutuhkan.

“Memang selama ini per hari kita butuh 45 sampai 50 kantong darah, sementara yang kita dapatkan hanya sekitar 30 sampai 35 kantong darah per hari. Artinya, ini masih kurang. Untuk itulah, PMI Kota Jayapura terus melakukan sosialisasi donor darah agar bisa memberikan pemahaman, motivasi dan pengaruh kepada masyarakatnya, paguyuban, instansi agar mereka bisa donor darah. Sebab, donor darah ini bisa dilakukan bukan hanya 6 bulan sekali, tapi bisa 3 bulan sekali atau 2 bulan sekali,” ungkap Rustan Saru.

Mantan Wakil Wali Kota Jayapura ini mengakui selama ini, dari hasil donor darah, kebanyakan adalah golongan darah O yang mencapai 45 – 50 persen, kemudian darah A sekitar 20 – 25 persen, darah B antara 18 – 22 persen, yang paling sulit adalah darah AB antara 5 – 7 persen. Dari donor darah itu, didominasi 80 persen laki laki, sisanya 20 persen perempuan dan pendonor yang paling banyak berusia 25 – 46 tahun.

Rustan Saru berharap harus ada ketersediaan darah di PMI. Sebab, PMI selama ini mendapatkan 1.500 – 1.800 kantong darah setiap bulan. Nah, sementara distribusi darah itu, diberikan kepada seluruh rumah sakit, tidak bisa menunggu, harus ada darah setiap saat di PMI sebagai stok untuk didistribusikan kepada mereka.

“Dengan demikian, maka hari ini kita berharap bisa mengurangi donor pengganti, dimana dari hasil yang kita dapatkan dari 2022 dan 2023 mengalami sedikit penurunan donor pengganti, artinya ada perubahan kepada masyarakat untuk aktif donor. Tahun lalu kita lakukan hal sama dan ternyata ada dampaknya, buktinya ada penurunan donor pengganti ini dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Jayapura diwakii Asisten I Setda Kota Jayapura, Evert Meraudje menambahkan jika Pemkot Jayapura terus memberikan dukungan kepada PMI Kota Jayapura dengan memberikan dana hibah setiap tahun yang nilainya antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta dan kebutuhan lain dalam rangka penyediaan kebutuhan darah di Kota Jayapura.

“Sosialisasi donor darah ini merupakan hal positif, karena banyak masyarakat kita yang masih belum mengerti dan menganggap donor darah ini sebagai sesuatu yang tabu dan lainnya, ada yang beranggapan yang namanya darah tidak bisa dibagi bagi. Namun, dengan adanya sosialisasi ini, menjadi penting sehingga mereka mengerti bahwa setetes darah itu sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa orang lain,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *