SENTANI, Papuaterkini.com – Video viral yang beredar dari unggahan salah satu warga di akun tiktok yang menyampaikan Gereja GIDI Bukit Tabor, Kampung Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura seolah-olah akan ditutup, dibantah langsung Penasehat Jemaat GIDI Bukit Tabor Pdt Nelius Suhuniap S, Th.
Pdt Nelius Suhuniap yang juga salah satu tokoh Gereja GIDI membantah pernyataan salah satu jemaat Gereja GIDI Bukit Tabor yang disebar melalui akun media sosial tiktok dengan nama akun @furukni. Yelli 34, yang menyatakan bahwa terjadi pemagaran Gereja GIDI Bukit Tabor sehingga tidak bisa masuk lagi, lantaran dipagar semua.
Menurut Pdt Suhuniap, informasi pemagaran Gereja GIDI Tabor tersebut tidak benar.
“Jadi, video pemagaran yang beredar itu tidak benar. Yang di pagar itu tanah warga oleh pihak perusahaan karena berdasarkan legalitas hukum yang jelas selaku pemilik tanah tersebut,” katanya dalam video klarifikasi.
Pdt Suhuniap mengaku dirinya berada langsung di lokasi gereja GIDI Bukit Tabor Sentani sehingga mengetahui persis kejadian yang terjadi di lapangan.
Selain itu, pihaknya dan seluruh jemaat masih bisa melakukan ibadah seperti biasa di Gereja Bukit Tabor.
Untuk itu, Pdt Suhuniap menghimbau kepada seluruh masyarakat dan jemaat tidak terprovokasi dengan video yang beredar itu.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan jemaat untuk tidak percaya dengan video yang beredar. Jika sumbernya dari orang lain dan bukan dari saya sendiri, berarti itu pembohongan, terimakasih,” tutup Pdt Suhuniap.
Sebelumnya, akun tiktok @Furukni. Yelli34 membagikan video tentang pemagaran Gereja Bukit Tabor Sentani didalamnya terdapat tulisan ‘Gereja GIDI Bukit Tabor Sentani Ditutup’. Dalam video tersebut, seorang ibu jemaat Gereja GIDI Bukit Tabor memperlihatkan pemagaraan yang dilakukan oleh PT Sentani Indah Permai.
Namun dalam video tersebut, hanya memperlihatkan pemagaran tanpa ada bangunan gereja yang dimaksud.
Kodrat Effendy, SH, MH selaku kuasa hukum PT Sentani Indah Permai selaku pemilik tanah membantah telah melakukan pemagaran atau penutupan Gereja GIDI Bukit Tabor Sentani.
Terkait dengan video viral itu, pihaknya telah bertemu langsung dengan Pdt Nelius Suhuniap selaku Penasehat Jemaat GIDI Bukit Tabor Sentani.
“Bapak Pdt Suhuniap juga telah mengklarifikasi bahwa tidak ada pemagaran gereja,” katanya.
Kodrat menambahkan ke depan akan ada pertemuan untuk pembuatan sertifikat tanah gereja tersebut. “Dari perusahaan menunggu pelepasan dari tanah gereja untuk dibuatkan sertifikat untuk hibah,” imbuhnya. (bat)