Ketua ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) provinsi Papua, H. Heru Suroso, S.Pdi, M.Si (kiri) bersama Prof Dr. Ali Masykur Musa, SH, M.Hum, mantan ketua ISNU pusat (kanan)
JAYAPURA, papuaterkini.com– Sumber ekonomi utama di Papua adalah pertambangan, terutama emas dan tembaga, namun ada juga potensi besar di sektor perikanan, pertanian, ekonomi kreatif, dan pariwisata serta kekayaan flora dan faunanya.
Ketua ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) provinsi Papua, H. Heru Suroso menyampaikan bahwa untuk menopang ketahanan pangan daerah, sektor pertanian perikanan dan ekonomi kreatif menjadi andalan jika dikelola dengan baik.
“Kaum intelektual atau lulusan sarjana harus bisa menghapus gengsinya untuk bisa terjun ke sektor pertanian dan perikanan. Wilayah Papua ini menyediakan sumber daya alam yang luar biasa. Potensi laut melimpah, lalu perikanan air tawar dan pertanian seperti di wilayah Koya Distrik Muara Tami” kata Heru Suroso kepada media ini, Rabu (30/4).
Heru Suroso menambahkan bahwa ISNU Papua berencana membangun kolaborasi dengan melibatkan intelektual muda untuk mengaplikasikan ilmunya membangun ketahanan pangan agar sejalan dengan apa yang jadi program pemerintah daerah.
Dijelaskannya, berdirinya ISNU dilatarbelakangi oleh banyaknya kelompok terpelajar di lingkungan NU yang belum teroganisasi dengan baik. Padahal, tercapainya kemaslahatan bersama dibutuhkan kolaborasi antara para ulama, kaum terpelajar profesional, dan pemerintah untuk meningkatkan kemaslahatan umat.
“Yang harus dilakukan pertama adalah membangun sumber daya manusia. Misalnya berbentuk pelatihan kewirausahaan dan manajerial. Kemudian menjembatani warga NU yang ingin mendapatkan beasiswa S2 dan S3, dan yang urgen untuk membangun bidang ekonomi dengan menjembatani mencarikan modal dengan bunga rendah” tutur Heru Suroso yang juga anggota DPR Papua.(*)