Semarak Hari Anak Nasional 2022 di Kabupaten Jayapura

Suasana Talk Shouw dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 di Kabupaten Jayapura.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura menggelar perayaan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 23 Juli 2022.

Perayaan peringatan HAN 2022 kerjasama DP3A Kabupaten Jayapura bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Unicep serta Forum Anak Kabupaten Jayapura ini, dihadiri Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, MSi, yang diwakili Asisten II Setda Kabupaten Jayapura Joko Sunaryo, Kepala DP3A Kabupaten Jayapura Miryam Soumilena, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Herald J. Berhitu, serta perwakilan Polres Jayapura.

“Ini adalah peringatan Hari Anak Nasional yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) berkolaborasi dengan WVI, UNICEF dan Forum Anak Kabupaten Jayapura. Di mana, WVI dan UNICEF adalah stakeholder, sedangkan Forum Anak adalah bagian dari DP3A Kabupaten Jayapura,” kata Kepala DP3A Miryam Soumilena.

Baca Juga: Menteri PPA Temui Pemerhati Perempuan dan Anak di Biak

Sementara itu, untuk panitia pelaksana Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 ini melibatkan anak-anak. “Jadi, mereka semua yang mengatur mulai dari perencanaan sampai nanti di pertanggungjawaban di peringatan Hari Anak Nasional kali ini. Perayaan peringatan HAN ini bisa terlaksana atas dukungan dan juga support dari pemerintah daerah. Yakni, dari pemerintah daerah mensupport dalam artian bapa Bupati Jayapura menghibahkan dana Rp 50 juta untuk pelaksanaan HAN dari dana Otsus yang ada di DP3A,” bebernya.

Selain itu, Miryam Soumilena menambahkan, kegiatan ini sangat berarti bagi anak-anak, karena disinilah mereka menyuarakan apa itu hak anak, suara anak dan pentingnya anak dalam perencanaan pembangunan.

“Pentingnya anak dalam perencanaan pembangunan yaitu, di dalam pelaksanaan Musrenbang di tingkat Kabupaten itu anak juga harus dilibatkan, begitupun juga di tingkat kampung maupun distrik. Karena suara-suara anak ini dalam partisipasi pembangunan itu sangat penting sekali. Anak-anak ini akan melihat dari sisi mereka, sisi pemikiran mereka yang mempunyai intelektual tinggi itu bagaimana kiprahnya mereka dalam partisipasi pembangunan,” ujarnya.

Karena itu, kata Miryam, suara anak itu sangat diperlukan dan juga dibutuhkan dalam partisipasi pembangunan. Hal itu menjadi perhatian dari pemerintah untuk mendengar dan memperhatikan suara anak-anak tersebut.

Peringatan HAN ini juga dirangkai dengan talk show dengan menghadirkan Bupati Jayapura yang diwakili Asisten II, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kepolisian dalam hal ini perwakilan Polres Jayapura, WVI dan DP3A.

“Jadi, dalam talk show itu semuanya berbicara tentang hak anak, kepedulian orang tua terhadap anak, kepedulian dari pihak lain atau masyarakat terhadap anak dan semua warga negara Republik Indonesia terhadap anak-anak Indonesia,” jelasnya.

Ketika ditanya rangkaian kegiatan di peringatan HAN 2022, Miryam mengatakan, peringatan perayaan HAN Kabupaten Jayapura dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan lomba menjadi pembawa acara atau MC dan lomba baca puisi pada hari ini, kemudian ada lomba mewarnai untuk usia 5-10 tahun, lomba fashion show menggunakan busana daerah dan lomba lari bagi anak-anak pada 13 Agustus 2022 nanti di Stadion Barnabas Youwe.

“Kegiatan lomba untuk peringatan HAN itu di mulai 23 Juli hingga 13 Agustus nanti, hari ini ada lomba MC, lomba baca puisi, lomba membuat konten TikTok yang berbicara tentang anak, kemudian lomba lari, serta ada lomba mewarnai. Jadi, mulai hari ini hingga 13 Agustus nanti ada beberapa kegiatan lomba dilakukan guna merayakan peringatan HAN 2022,” katanya.

“Ya, lomba ini dilaksanakan oleh panitia kecil yang dibentuk oleh anak-anak. Contohnya, ada lomba buat konten TikTok yang berbicara tentang arti penting akte kelahiran bagi anak, kemudian tentang arti penting penerapan kekerasan terhadap anak dari orang tua. Di dalam video TikTok tersebut, mereka menjelaskan bagaimana anak tidak boleh diperlakukan secara keras/kasar oleh orang tua atau siapapun, lalu lomba membuat cerita rakyat Kabupaten Jayapura dalam bentuk video singkat yang dilakukan oleh anak-anak itu sendiri,” imbuhnya.(bat)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *