Ekbis  

Sudah Dua Bulan Antrian Kendaraan di SPBU di Jayapura, Ada Apa?

Anggota DPR Papua Nioluen Kotouki.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com –  Antrian kendaraan di sejumlah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura masih saja terlihat, bahkan membuat macet lantaran banyaknya kendaraan mau mengisi BBM.

Padahal, antrian kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Jayapura ini, sudah terjadi hampir 2 bulan lebih. Hal ini dipertanyakan Anggota DPR Papua, Nioluen Kotouki.

“Antrian kendaraan terutama truk ini, kami lihat masih terjadi kurang lebih 2 bulan lebih. Pasca kenaikan harga BBM itu, sampai sekarang masih terjadi antrian BBM di SPBU di Kota, Entop, Tanah Hitam, Kotaraja, Waena dan Sentani,” kata Nioluen Kotouki. Ini tidak ada perubahan, sehingga kami pertanyaan kepada Pertamina, ini ada apa?,” kata Nioluen Kotouki.

Menurutnya, Pertamina harus melakukan evaluasi dalam distribusi BBM di Jayapura dan sekitarnya. Apalagi, sudah 2 bulan terjadi antrian kendaraan terutama truk-truk maupun kendaraan lain di sejumlah SPBU yang kadang membuat terjadi kemacetan lalu lintas.

“Coba dilakukan evaluasi dengan baik dan distribusi BBM agar tidak terjadi antrian dan kemacetan lalu lintas di sekitar SPBU. Malah sekarang justru terlihat antrian meningkat seperti di SPBU Entrop terlihat adanya truk tronton yang ikut antrian, bahkan di SPBU di Kota Jayapura terjadi antrian hingga sampai di Pelabuhan, sehingga mengakibatkan kemacetan panjang ketika ada kapal penumpang berlabuh,” tandasnya.

Untuk itu, Nioluen Kotouki meminta kepada Pemerintah Daerah untuk mencari solusinya bersama Pertamina, terutama untuk memastikan stok BBM yang dikirim ke Papua.

“Perlu dilakukan pengecekan stok BBM yang masuk. Sebab, patut diduga ada penimbunan BBM yang dilakukan oknum-oknum tertentu. Sebab, ada stok untuk kepentingan publik, tapi juga ada untuk BBM industri, sehingga harus diperjelas,” katanya.

Nioluen Kotouki meminta aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap kondisi ini, jika memang ada indikasi terjadi upaya penimbunan BBM yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Kami harap Komisi IV DPR Papua untuk memanggil Pertamina dan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan ini, agar pelayanan kepada publik tidak terhambat, apalagi kemacetan. Ada apa dua bulan antrian BBM tidak selesai-selesai? Makanya kami minta dievaluasi distribusi BBM ini,” pungkasnya. (bat)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *