BURMESO, Papuaterkini.com – Setelah sempat meninjau Pelabuhan Rakyat Bariwaro, Distrik Waropen Atas, Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa, AKs, SSos meninjau pembangunan di Kampung Bariwaro awal Januari 2020.
Apalagi, selama ini, pemerintah pusat telah mengucurkan dana desa yang tak sedikit jumlahnya, sehingga Bupati Dasinapa ingin memastikan penggunaan dana desa itu.
Bupati Dasinapa memuji Kepala Kampung Bariwaro, Jhon Daunema yang dinilai sukses menggunakan dana desa untuk pembangunan sejumlah infrastruktur, seperti Balai Desa, Pustu, Gedung PAUD dan rumah rakyat layak huni.
Bahkan, Bupati Dasinapa meminta kepada Kepala Kampung Bariwaro untuk menjadi pemateri ketika ada pertemuan membahas dana desa di Mamberamo Raya.
“Besok jika ada acara dari Dinas terkait, saya perintah kamu untuk memberikan materi dihadapan seluruh kepala kampung terkait pengelolaan dana desa. Untuk pembangunan balai kampung, anda terhebat di Mamberamo ini,” kata Bupati Dasinapa kepada Kepala Kampung Bariwaro.
Apalagi, kata Bupati Dasinapa, dana desa bagi Kampung Bariwaro telah digunakan dengan baik dan transparan, misalnya untuk pembangunan balai kampung, pustu, gedung PAUD dan perumahan rakyat.
“Saya minta semua kepala kampung untuk membangun daerah ini, siapa lagi yang mau membangun. Harus ada bukti,” katanya.
Bupati Dasinapa juga menyempatkan diri meninjau Balai Kampung Bariwaro yang dibangun dengan dana desa menghabiskan sekitar Rp 310 juta, namun berhasil dibangun gedung megah dilengkapi ruang pertemuan dan 12 ruangan untuk aparat kampung maupun bamuskam, termasuk dua toilet.
“Balai kampung Bariwaro ini luar biasa. Apalagi dengan konsep baru. Ini menandakan ada mental managemen di sini dan ini baru terjadi di Mamberamo Raya, sekalipun tertinggal,” kata Bupati Dasinapa.
Bupati Dasinapa mengingatkan kepada seluruh kepala kampung di Mamberamo Raya untuk menggunakan dana desa sebaik-baiknya dan transparan serta melibatkan masyarakat setempat.
Sementara itu, Kepala Kampung Bariwaro, Jhon Daunema mengakui jika ia baru menjabat sebagai kepala kampung tahun 2016, setelah hampir 30 tahun merantau di Jawa Timur.
“Untuk dana desa/kampung ini, saya secara transparan untuk penggunaannya. Mulai dari pembangunan pustu, balai kampung, gedung PAUD dan rumah layak huni,” kata Jhon Daunema.
Bahkan, dalam pembangunan infrastruktur kampung itu, pihaknya melibatkan masyarakat, sehingga masyarakat juga mendapatkan penghasilan atau manfaat dari adanya dana desa itu.
Menariknya, untuk material bangunan, ia tidak perlu meninggalkan kampungnya, tetapi cukup menelpon pedagang untuk mengirim bahan bangunan itu sampai di Bariwaro, kemudian dibayarnya.
Ia menyebut untuk balai kampung saja, menghabiskan anggaran Rp 310 juta. Ia mengawasi sendiri pembangunan balai kampung itu hingga selesai.
“Awalnya, saya bangun pustu. Juga kami bangun gedung PAUD karena saya prehatin melihat banyak anak-anak usia dini di kampung ini, namun tidak ada sekolah, sehingga saya bersama warga membangun gedung PAUD ini. Nanti gurunya ada 2 dari sekolah yang ada,” ujarnya.
Jhon yang pandai berbahasa Jawa ini, menambahkan jika ia tinggal menyelesaikan pembangunan 7 unit rumah untuk warganya dan ia optimis bisa menyelesaikannya, termasuk pertanggungjawaban penggunaan dana desa/kampung itu. (bat)
