Hukrim  

Mobil Pengangkut Logistik di Oksibil Ditembak KSB

banner 120x600
banner 468x60

Jayapura, papuaterkini.com– Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menembaki mobil pengangkut logistik milik TNI di Serambakon, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa, (20/10/).

Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan selaku Dankolakops menyampaikan bahwa anggotanya dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 312/KH Pos Serambakon saat melakukan perjalanan menuju Oksibil untuk mengambil logistik, ditembaki oleh KSB dari jarak 200-an meter.

“Dari kejadian ini anggota saya mengalami luka ringan dan tidak mengkhawatirkan. Saat ini mereka sudah mendapat tindakan medis ringan di RSUD Oksibil”, ujar Izak di Jayapura.

Anggota dari Satgas Pamtas 312/KH yang terluka yakni Prada Haldan terkena serpihan proyektil pada kaki dan Prada Goesmansyah mengalami memar pada dada sebelah kiri akibat benturan kendaraan.

Izak menuturkan serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.

“Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya tujuannya sudah jelas. TNI ada untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, juga membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan yang ada di daerah tersebut”, tuturnya.

Dengan kejadian ini pula, kata Danrem, semakin menunjukkan dan semakin terbukti bahwa KSB tidak memihak pembangunan dan tidak memihak masyarakat, mereka (KSB) hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan semakin biadab.

Seperti diketahui bersama sederatan teror sering terjadi di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Nduga dan wilayah Papua lainnya.

“Mereka juga tidak segan-segan membantai masyarakat sipil. Maka dari itu mereka adalah kelompok kriminal yang harus kita lawan bersama, baik masyarakat, pemerintah daerah dan seluruh komponen lainnya. Kita harus bersatu karena jelas-jelas mereka tidak memihak masyarakat”,ujarnya.

Lanjutnya Danrem menekankan bahwa upaya TNI untuk membantu Pemda harus terus dilakukan dan tidak boleh terhenti hanya karena ada gangguan-gangguan dari kelompok bersenjata yang berseberangan idiologi.(Aman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *