Berita  

Tiba di Sugapa, TGPF Intan Jaya Langsung Kumpulkan Data

Suasana pertemuan TGPF bersama Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, Danrem 173/PBB Brigjen TNI Iwan Setiawan dan Forkompinda di ruang pertemuan Bupati, Kamis, 8 Oktober 2020
banner 120x600
banner 468x60

INTAN JAYA, Papuaterkini.com – Rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TPGF) yang diutus Kementerian Polhukam RI tiba di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Kamis, 8 Oktober 2020 pukul 09.00 WIT.

Rombongan TGPF yang dipimpin Benny Mamoto ini, langsung diterima Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni bersama Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, Ketua DPRD Intan Jaya, Panus Wonda dan Ketua Pansus Otsus DPR Papua, Thomas Sondegau bersama Forkompinda Intan Jaya.

Dalam pertemuan di ruang rapat Bupati Intan Jaya, Danrem Brigjen TNI Iwan Setiawan sempat memaparkan kondisi di Sugapa, Intan Jaya dan kejadian yang terjadi dalam 1 bulan terakhir ini.

Kejadian mulai di daerah Mamba, kemudian 14 September 2020 penembakan terhadap dua tukang ojek, Laode dan Fatur.

Kemudian, 17 September 2020, terjadi pembacokan terhadap Badawi, hingga tangannya putus dan satu jam kemudian meninggal dunia.

Pada hari yang sama, terjadi penembakan terhadap Babinsa TNI, atas nama Serka Sahlan, lalu dibacok mukanya. Pada saat dilakukan evakuasi, pelaku masih melakukan penembanan terhadap petugas.

Lalu, pada 18 September 2020, viral ancaman dari Debby Sambom bahwa siapapun maskapai yang mengangkut TNI – Polri akan ditembak. Dan, saat pihaknya melakukan pengecekan di lapangan, juga terjadi penembakan.

Kemudian, 19 September 2020 di Hitadifa, anggota TNI Pratu Dwi Akbar Utomo ditembak kelompok KSB dari arah Utara sekitar 200 meter.

Di hari yang sama, terjadi kejadian meninggalnya Pdt Yeremias Zanambani, namun baru diketahui 20 September 2020.

“Ada 5 kejadian di bulan September yang mengakibatkan 6 orang korban,” kata Danrem.

Danrem Brigjen Iwan Setiawan menegaskan jika TNI siap 24 jam diperiksa kapan saja.

“Semua TNI yang ada disitu, sudah diperiksa,” imbuhnya.

TGPF Intan Jaya juga sempat mendengarkan paparan dari Polda Papua, Danpomdam XVII/Cenderawasih dan Satgas TNI serta Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni.

Ketua TGPF Intan Jaya, Benny Mamoto mengatakan, jika TGPF Intan Jaya mendapat tugas dari Menkopolhukam untuk mengumpulkan data dan fakta di lapangan tentang peristiwa yang terjadi di Intan Jaya dalam kurun waktu September 2020 terutama dua kasus pada 17 dan 19 September 2020.

“Kami sudah mendengar pemaparan dari Timika, Kapolres menyangkut seluruh permasalahan di Papua dan hari ini fokus apa yang terjadi di Intan Jaya. Tadi sudah mendengar paparan dari Danrem, Direskrim Polda Papua, Danpomdam dan Asintel Kodam, termasuk dari bapak bupati yang menjelaskan situasi dan kondisi di Sugapa,” kata Benny Mamoto usai pertemuan.

Benny Mamoto mengatakan, dari semua paparan itu, tentu saja akan melengkapi bahan bagi TGPF Intan Jaya untuk nantinya menyusun laporan dan membuat rekomendasi kepada Presiden RI.

Benny berharap kerjasama yang baik ini dapat menghasilkan satu hasil yang maksimal.

“Tentunya kita ingin menjawab keraguan masyarakat. Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah sangat serius, dalam hal ini Presiden Jokowi serius merepon apa yang sudah dilaporkan oleh PGI ke beliau,” jelasnya.

“Termasuk kasus meninggalnya Pdt Yeremias Zanambani. Itu laporannya berawal dari kasus itu,” sambungnya.

Ditanya apakah ada hasil dari pemaparan tadi? Benny mengatakan, jika hal itu sifatnya memberikan masukan kepada TGPF Intan Jaya untuk didalami.

Untuk itu, TGPF akan turun ke lapangan untuk mendalami hal itu, dengan saksi.

“Apa yang dibuat dan diperoleh, kita menilai itu perlu pendalaman kami dalami dan kami harus turun ke lapangan. Rencananya besok, Jumat, 9 Oktober 2020,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *