Berita  

Ribuan Umat GIDI Hadiri Peresmian Gereja Jemaat Yerusalem Danggena dan Ibadah Natal

Presiden GIDI Pdt Dorman Wandikbo menandatangani prasasti peresmian Gereja Jemaat Yerusalem Danggena, Wollo, Jayawijaya, 21 Desember 2021.
banner 120x600
banner 468x60

WAMENA, Papuaterkini.com – Ribuan umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Bogo Klasis Iwo menghadiri peresmian gedung Gereja Jemaat Yerusalem Danggena, Distrik Wollo, Kabupaten Jayawijaya, Selasa, 21 Desember 2021.

Peresmian gedung Gereja GIDI Jemaat Yerusalem Danggena ini, dilakukan langsung oleh Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo ditandai pengguntingan pita dan penandatangan prasasti.

Anggota DPR Papua, Emus Gwijangge turut hadir dalam acara Peresmian Gereja Jemaat Yerusalem dan ibadah Natal GIDI Wilayah Bogo, Klasis Iwo.

Dalam kegiatan ini, dirangkaikan dengan kegiatan ibadah Natal GIDI Wilayah Bogo, Klasis Iwo dengan tema ‘Perayaan Natal dengan tema Ucapan Syukur Serta Memuliakan Allah atas Keajaibannya’.

Dengan sub tema ‘Dengan Semangat Pentasbihan Gedung Gereja Baru Kita Patut Mengaku i dan Mengagumi Segala Keajaiban Allah dengan Ucapan Syukur Memuliakan Nama-Nya’.

Ibadah perayaan Natal dan peresmian Gereja GIDI Jemaat Yerusalem Danggena dihadiri Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo, ketua dan pengurus Gereja GIDI Wilayah Bogo juga Klasis Iwo, serta perwakilan umat GIDI dan Anggota DPR Papua, Emus Gwijangge.

Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo mengatakan, Jemaat Yerusalem Danggena merupakan salah satu yang tertua di GIDI Wilayah Bogo.

Pdt Dorman mengungkapkan, jemaat ini berdiri sejak 1956. Bahkan, kini perkembangan gereja GIDI sangat pesat.

“Ini merupakan jemaat induk yang didirikan Suku Walak. Lapter di sini juga dibuat misi pertama bersamaan dengan di Kelila, Mamberamo Tengah dan Bokondini, Kabupaten Tolikara,” kata Pdt Dorman Wandikbo.

Pdt Dorman Wandikbo menyampaikan terimakasih kepada semua kader kader Gereja GIDI yang telah berkontribusi merampungkan pembangunan gereja yang dicanangkan sejak 2008 silam itu.

Dikatakan, sejak 2008 panitia pembangunan gereja sudah terbentuk. Namun, dalam tahap pembangunan, ketua panitia meninggal dunia.

Meski begitu, kader kader gereja berupaya merampungkan pembangunan gereja yang telah dirintis pendahulu mereka.

“Kami berterimakasih karena kader kader GIDI bisa terlibat bersama jemaat menyelesaikan pembangunan gereja ini.
Kader kader yang ada di pemerintahanpun, tahu mereka datang dari mana sehingga mereka membantu pembangunan sehingga selesai dan diresmikan,” jelasnya.

Pdt Dorman Wandikbo mengatakan, kehadiran gereja mengajarkan jemaat bagaimana mempertahankan iman dan integritas.

Namun, lanjutnya, gereja bukan hanya sekadar gedung, sebab gereja sesungguhnya ada dalam diri setiap umat.

“Gedung gereja hanya sebagai sarana untuk beribadah. Tetapi, gereja sesungguhnya adalah diri kita sendiri. Kita mesti persiapkan generasi masa depan melanjutkan keberadaan gereja ini,” ujarnya.

Dalam ibadah Natal itu, Pdt Dorman Wandikbo meminta masyarakat jangan sibuk politik, tapi ikuti firman Tuhan.

“Natal itu adalah memberi. nah karena itu, saya sudah sampaikan kepada Ketua Wilayah dan Ketua Klasis pada 25 Desember 2021 adalah bagaimana caranya kita untuk memberi,” katanya.

Untuk itu, sebagai pimpinan gereja, Pdt Dorman Wandikbo meminta semua pihak menikmati suasana Natal, tidak lagi ada yang mengganggu keamanan.

“Ini penting sekali yang kita alami.Hari ini, kita bisa menikmati Natal, tapi ada suadara kita di Nduga, Intan Jaya, Yahukimo dan lainnya, tidak bisa menikmati Natal mereka ada pengungsian dan ada di hutan, sehingga tak bisa menikmati Natal,” ujarnya.

Untuk itu, Pdt Dorman Wandikbo meminta semua pihak khusus dari pihak keamanan untuk tidak ada gerakan tambahan sampai masuk tahun 2022.

“Tidak boleh ada penembakan, pembakaran dan operasi militer,” pungkasnya.

Salah satu panitia pembangunan, Dinus Kenelak berterimakasih kepada para donatur, kader GIDI dan jemaat yang telah mendukung pembangunan gereja.

“Ketika bapak saya meninggal (ketua panitia pembangunan), saya menggantikan beliau. Kami berterimakasih kepada donatur sehingga kami bisa selesaikan gereja ini, dan kini sudah diresmikan,” kata Dinus Kenelak.

Menurutnya, pembangunan Gereja GIDI Jemaat Yerusalem Danggena menelan biaya sekitar Rp 3 miliar 400 juta lebih. Luas bangunan berlantai dua itu, 12 meter x 22 meter. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *