Puluhan Balita Terserang Muntaber di Distrik Waan

Ilustrasi muntaber
banner 120x600
banner 468x60

Merauke, Papuaterkini.com – Puluhan Balita yang ada di beberapa kampung di Distrik Waan, Kabupaten Merauke dilaporkan terserang penyakit muntaber. Hal inipun viral di media sosial Facebook sejak Minggu (29/01) siang. 

Puluhan balita yang terserang penyakit muntaber itu merupakan dampak dari bencana banjir rob yang terjadi di Distrik Waan, Kabupaten Merauke.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile Muskita saat dikonfirmasi mengaku telah memerintahkan kepala Puskesmas setempat untuk melakukan penyelidikan terkait dengan konten yang viral di media sosial tersebut.

“Sy sudah telpon dan perintahkan kepala puskesmas Waan untuk lakukan penyelidikan epidemiologi, dan penanganan lebih lanjut terkait informasi tersebut. Jadi saya masih menunggu informasi dari sana (Waan), baru setelah itu bisa saya informasikan lagi kemudian,” singkat Nevile melalui pesan Whatsapp, Minggu 29 Januari 2023. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, penyakit muntaber menyerang anak-anak di Kampung Kladar, Distrik Waan pada 21 Januari 2023. Dilaporkan telah ada korban jiwa akibat penyakit tersebut. 

“Salah satu tokoh masyarakat Kampung Kladar mengatakan bahwa di kampungnya sekarang penyakit muntaber sudah masuk dan sudah ada korban jiwa. Mereka sudah memberikan informasi kepada kepala puskesmas melalui media sosial, namun tidak ada tanggapan. Dan sampai sekarang ini belum ada petugas kesehatan dari puskesmas yang datang ke kampung itu,” tulis Hilarius Turde, seorang warga di Merauke yang menyebarkan informasi tersebut di salah satu media sosial. 

Ketika dikonfirmasi, Turde menyatakan bahwa memang benar telah terjadi peristiwa muntaber di Kampung Kladar, salah satu kampung di Waan yang terdampak banjir rob. 

“Maaf saya tidak tahu berapa banyak anak kecil yang terkena muntaber, karena saya posisi di kota. Tapi kalau saya lihat dari foto-foto yang mereka (warga Kladar) kirim, menurut saya banyak anak yg terserang penyakit muntaber di sana,” ungkap Turde. 

Banjir rob di Waan terjadi akibat adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut air laut. Bencana itu terjadi hampir setiap tahun di wilayah Waan. 

Akibat banjir rob di sana, pemukiman warga dan lahan pertanian milik masyarakat terendam air. Tahun ini, bencana banjir di Distrik Waan dilaporkan melanda enam kampung, di antaranya Kladar, Sabon dan Tor. (Arie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *